LABVIRAL.COM-Goodyear Tire & Ribber (GT.O) disebutkan telah menyetujui rasionalisasi dan rencana reorganisasi tenaga kerja di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, yang mana mengakibatkan 1.200 pekerja terkena PHK.

Keputusan tersebut diumumkan perusahaan pada Jumat (8/9/2023) kemarin. Dikutip dari Reuters, keputusan diambil menyusul kritik dari Manajemen Investor Elliot terhadap Goodyear pada Mei terkait salah urus dan tertinggal dari pesaingnya, Michelin dan Bridgestone.

Elliott, yang memegang 10 persen saham perusahaan ban itu, juga mendorong Goodyar untuk melakukan peninjauan operasional dan penjualan sejumlah tokonya.

Restrukturisasi ini dianggap dapat menghasilkan penghematan “signifikan” dari tahun 2024 hingga 2025 dan dilakukan ketika perusahaan berupaya merampingkan bisnisnya dan memperbaiki struktur biayanya, kata Goodyear.

Baca Juga: Fasilitas Hotel Bintang 5 Bus Mewah Big Bird Alpha Premium

Baca Juga: Mengenal Sedan Antipeluru yang Ditumpangi Presiden Jokowi di KTT G20 India, Harganya Rp11 Miliar

Perusahaan yang berbasis di Ohio ini memperkirakan total biaya sebelum pajak antara USD 210 juta dan USD 230 juta pada tahun 2025 karena restrukturisasi.

Perusahaan berusia 125 tahun itu juga mengatakan pihaknya berharap dapat menginformasikan investor mengenai rencana yang lebih luas pada kuartal keempat.

Bulan lalu, Goodyear mengalami kerugian sebesar 73 sen per saham pada kuartal kedua, dari laba sebesar 58 sen per saham pada tahun sebelumnya.***