Sejarah masuknya kolonialisme di Indonesia berawal dari keingginan beberapa negara Eropa berburu rempah-rempah. Dimana zaman itu, rempah-rempah menjadi komoditas yang banyak dibutuhkan karena harganya cukup tinggi dan bersaing dengan emas

Jenis rempah Indonesia sangat banyak dan beraneka. Berdasarkan data dari Negeri Rempah Foundation, tercatat ada sekitar 400-500 spesies rempah, dan dari 275 itu diantaranya berada di Asia Tenggara yang didominasi oleh Indonesia

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, 11 persen spesies tumbuhan di seluruh dunia ditemukan di hutan tropis di seluruh wilayah Indonesia. Dari persentase tersebut tercatat ada sekitar 30 ribu spesies tanaman yang sebagian besar adalah rempah-rempah

Kayanya Indonesia akan rempah-rempah dengan berbagai varianya ikut memengaruhi budaya atau tradisi dalam hal cita rasa masakan dan aneka pengobatan

Dalam perkembangannya manfaat dan khasiat dari rempah-rempah semakin banyak. Umumnya rempah-rempah dari Indonesia dimanfaatkan melalui tiga cara, yaitu menjadi pengawet, pemberi rasa makanan, dan menjadi obat tradisional

Namun diera sekarang, rempah-rempah dari Indonesian sudah banyak digunakan untuk bumbu masakan, obat tradisional, bahan produk kecantikan, serta bahan utama pembuatan parfum

Meskipun terbilang kaya akan rempah-rempah, tapi Indonesia bukanlah negara eksportir terbesar rempah-rempah. Posisi Indonesia tercatat ada nomor empat. Merujuk data  Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kementerian Investasi Indonesia, Nilai ekspor rempah-rempah bisa mencapai $500 juta per tahun atau setara dengan lebih dari Rp7,8 triliun. Untuk daftar negara importir antara lain Amerika Serikat, China, India, Vietnam, dan Belanda

Untuk jenis rempah-rempah asal Indonesia yang dieksport dan cukup diminati oleh pasar luar negeri antara lain, Lada, pala, cengkeh, lada putih, kayu manis, kapulaga, jahe, kunyit, bunga lawang, merica, pala, ketumbar, kemiri, dan masih banyak lainnya

Sementara untuk konsumsi rempah-rempah di Indonesia ternyata belum termasuk negara dengan konsumsi rempah terbesar di dunia, padahal produksinya adalah nomor empat di dunia. Tentu hal demikian harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan agar melimpahnya rempah-rempah di tanah air dapat dimaksimalkan dan memberikan nilai ekonomi lebih besar