LABVIRAL.COM - Puasa Ramadhan merupakan kewajiban dan menjadi Rukun Islam bagi umat Islam. Bagi orang yang sudah akil baligh atau dewasa maka wajib menjalankannya.
Meski anak-anak belum wajib berpuasa, namun tak ada salahnya jika para orangtua mengajari untuk menjalankan ibadah puasa ramadhan sejak dini. Lalu berapa usia ideal anak bisa atau boleh diajari berpuasa?
Menurut Dokter Spesialis Anak, Konsultan Nutrisi Metabolik, Cut Nurul Hafifah, usia ideal anak bisa diajarkan puasa adalah saat menginjak usia 7 tahun. Pada usia tersebut dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat puasa semakin jarang ditemukan. Dampak puasa yang tidak diinginkan yang dimaksud salah satunya adalah hipoglikemia.
Hipoglikemia adalah suatu kondisi ketika kadar glukosa darah turun di bawah batas yang ditentukan. Ini menyebabkan detak jantung tidak teratur atau cepat, kulit pucat, mati rasa pada bibir, lidah atau pipi, dan berkeringat.
Saat puasa kita tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam. Padahal setelah 6 jam puasa saja cadangan gula dalam tubuh atau glikogen bakal dipecah agar kadar gula darah lebih terkontrol.
Apalagi kalau dilanjutkan puasa 12-14 jam maka cadangan glikogen akan habis. Pada saat itu, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Semakin kecil usia anak, tentu cadangan glikogennya juga semakin sedikit. Untuk itu tidak dianjurkan untuk memaksakan anak berpuasa dibawah usia tujuh tahun.
Selain hipoglikemia, usia di bawah tujuh tahun juga rentan dehidrasi ketika berpuasa. Untuk itu, sebaiknya para orangtua tidak menargetkan anak-anak untuk bisa puasa full 12 jam. Latih anak pelan-pelan mulai dari enam jam. Kemudian meningkat seiring bertambahnya usia dan kesiapan anak.
Namun para orangtua bisa mengenalkan anak pada apa itu puasa sejak usia anak 4-6 tahun. Beri mereka informasi saja, di usia ini anak akan banyak cari tahu dan menyerap apa yang dijelaskan orangtuanya. Nantinya, anak-anak menjadi tidak terkejut secara psikologis ketika diajak puasa oleh orangtuanya.
