LABVIRAL.COM – Dalam upaya mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 Hijriah, BPKH Limited, yang merupakan unit pelaksana dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), telah menyalurkan sebanyak 1,2 juta porsi makanan siap saji kepada 203.320 jamaah haji Indonesia.
Makanan ini dirancang khusus untuk dikonsumsi selama fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Setiap jamaah menerima satu paket berisi enam porsi makanan, yang terdiri atas dua porsi sarapan serta empat porsi makan siang dan malam. Penyaluran makanan dilakukan dalam tiga momen penting: sehari sebelum wukuf di Arafah, pada hari keberangkatan ke Arafah, dan pada saat jamaah kembali dari Mina.
Makanan siap saji tersebut disiapkan dengan standar yang tinggi agar tetap praktis, higienis, bergizi, dan tentunya halal. Menu yang ditawarkan pun menghadirkan cita rasa khas Nusantara seperti rendang ayam, rendang daging, opor ayam, hingga nasi uduk. Seluruh hidangan ini diolah menggunakan teknologi retort -mesin bertekanan dan bertemperatur tinggi- sehingga makanan dapat bertahan hingga 18 bulan tanpa perlu pemanasan ulang.
Baca Juga: Hebat! 106 Siswa MAN 1 Yogyakarta Lolos SNBT 2025, ini Daftarnya
Menariknya, lauk-pauk diproduksi langsung di Indonesia dan dikirim ke Arab Saudi, sementara nasi dimasak di fasilitas milik Syarikah Masyariq yang berlokasi di Makkah. Saat dikonsumsi, nasi cukup direndam dalam air panas selama 5–10 menit untuk mencapai cita rasa terbaik, sedangkan lauknya dapat langsung disantap.
Mudir BPKH Limited, Iman Nikmatullah, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya soal logistik atau bisnis semata, melainkan bagian dari misi menghadirkan rasa Indonesia di Tanah Suci. Ia menegaskan bahwa setiap kotak makanan yang dinikmati oleh para jamaah merupakan wujud nyata dari komitmen BPKH dalam mengembalikan keberkahan haji bagi bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, BPKH Limited berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan, demi mendukung pelaksanaan ibadah haji yang semakin baik dan bermakna dari tahun ke tahun.
Sumber: Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)
