LABVIRAL.COM - Mengerjakan sholat Tarawih sangat dianjurkan bagi setiap muslim saat memasuki bulan suci Ramadan yang penuh ganjaran.
Namun seakan belum usang, hingga kini masih ada saja kelompok yang memperdebatkan berapa jumlah rakaat salat Tarawih.
Ada yang berpendapat salat sunnah ini dikerjakan sebanyak 8 rakaat tetapi ada juga yang yakin bahwa jumlah yang benar mencapai 20 rakaat.
Baca Juga: Jadwal Imsak Langkat 2023, Lengkap Jadwal Buka Puasa dan Waktu Sholat Langkat Ramadhan 2023
Nah, dalam artikel ini Labviral.com akan lebih spesifik membahas dalil sholat Tarawih delapan rakaat yang pada umumnya dipraktikkan oleh pengikut Muhammadiyah di Indonesia. So, simak sampai habis ya!
Dalil sholat Tarawih 8 rakaat
Sholat sunnah.
Bukan tanpa alasan sebagian kelompok percaya bahwa salat Tarawih dilakukan sebanyak 8 rakaat. Sebab hal ini didasarkan pada sebuah hadis Nabi Muhammad saw.
Dari Aisyah (istri Nabi Muhammad saw), ia berkata, "Rasulullah pernah melakukan sholat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat.” (HR. Muslim).
Hadis di atas kemudian diperkuat dengan riwayat lain tentang bagaimana cara sholat Tarawih yang benar.
Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah ra, “Bagaimana shalat Nabi Muhammad di bulan Ramadhan?”
Baca Juga: Jadwal Imsak Labuhanbatu 2023, Lengkap Jadwal Buka Puasa dan Waktu Sholat Labuhanbatu Ramadhan 2023
Aisyah menjawab, “Beliau tidak menambah pada bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat; sholat empat rakaat, yang betapa bagus dan lama, lantas sholat tempat rakaat, kemudian tiga rakaat. Aku pun pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum menunaikan sholat Witir?' Beliau menjawab, “Mataku tidur, tapi hatiku tidak." (HR. Bukhari)
Keutamaan sholat Tarawih
Ilustrasi sholat.
Siapa saja yang mengerjakan sholat sunnah yang satu ini dipastikan bakal memperoleh keutamaan salah satunya ampunan dosa.
Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa beribadah di malam Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau.” (HR. Bukhari).
Nah, mengenai cara mengerjakan sholat Tarawih, tahukah kamu bahwa Nabi Muhammad saw pernah menunaikannya sendirian atau tanpa berjamaah?
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah ra beliau berkata, “Sesungguhnya Nabi Muhammad saw, sholat di masjid kemudian diikuti orang-orang, kemudian sholat lagi di malam berikutnya maka orang-orang yang sholat semakin banyak. Kemudian di malam ketiganya orang-orang telah berkumpul (di masjid) akan tetapi Rasulullah saw tidak keluar. Ketika tiba di pagi harinya Rasulullah saw bersabda, “Sungguh aku telah melihat apa yang kalian lakukan, (sebenarnya) tiada yang menghalangiku keluar kepada kalian melainkan aku takut sholat Tarawih diwajibkan atas kalian." Dan kejadian itu di bulan Ramadan." (HR. Bukhari).
Hadis tersebut mengandung hikmah bahwa sholat Tarawih tidak wajib dilakukan berjamaah alias bisa dikerjakan sendiri di rumah.
