LABVIRAL.COM - Pengamat politik Hendri Satrio menilai peluang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden di Pilpres 2024 semakin kecil.
Hensat -sapaan akrab Henri Satrio- mengatakan, Prabowo bisa tidak memiliki koalisi apabila empat partai politik yang belum memiliki koalisi bergabung dengan PDIP.
"Prabowo bisa dipangku mati gak punya koalisi, gak jadi nyapres bila 4 parpol lainnya tegak lurus ke Jokowi dukung Ganjar," kata Hensat sebagaimana dikutip dari akun Twitter @satriohendri, Jumat (21/4/2023).
Baca Juga: Ini Doa Ketua MUI Setelah Ganjar Pranowo Dideklarasikan Capres PDIP
Namun spekulasi Hensat bisa saja salah apabila terjadi flip plop politik. Flip plop adalah pembalikan pendapat atau kebijakan secara tiba-tiba oleh seorang politisi, biasanya mencalonkan diri untuk jabatan.
"Kecuali bila ada flip flop politik, Prabowo mau jadi Wapres atau PDIP rela capresnya jadi cawapres. Faktor Jokowi dan kekuatan rezim jadi penentu," tuturnya.
Sebelumnya, PDIP secara resmi mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Pengumuman Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP dilakukan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat.
Dalam pengumuman yang dilakukan secara daring melalui siaran YouTube 'Rapat DPP Partai ke-140 Diperluas", Megawati didampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Sosok gubernur Jawa Tengah tersebut sudah ramai digadang menjadi capres PDIP untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader PDIP.
