Setelah membuat folder khusus, susun file-file dalam folder tersebut secara rapi dan sistematis. Buat subfolder-subfolder sesuai dengan jenis atau kategori file, misalnya subfolder untuk bab 1, bab 2, bab 3, dan seterusnya. Beri nama file-file tersebut dengan jelas dan informatif agar mudah diidentifikasi. 

3. Backup file-file penting secara online  

Selain menyimpan file-file di laptop, lakukan juga backup file-file penting secara online. Langkah ini penting dan banyak yang menyepelekannya. Backup online dapat dilakukan dengan menggunakan layanan penyimpanan awan (cloud storage) seperti Google Drive, Dropbox, OneDrive, dan lainnya. Dengan backup online, file-file skripsi akan tetap aman meskipun laptop rusak atau hilang. 

4. Gunakan antivirus dan firewall  

Untuk mencegah virus atau malware yang dapat merusak atau menghapus file-file di laptop, gunakan antivirus dan firewall yang terpercaya dan terupdate. Lakukan scan secara berkala untuk mendeteksi dan menghapus ancaman-ancaman yang berpotensi merugikan. Jangan lupa juga untuk menghindari situs-situs atau link-link yang mencurigakan. 

5. Jangan menyimpan file-file di desktop atau folder download  

Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh mahasiswa adalah menyimpan file-file skripsi di desktop atau folder download. Hal ini tidak disarankan karena dapat membuat laptop menjadi lambat dan berisiko kehilangan file-file tersebut jika terjadi kesalahan sistem atau penghapusan tidak sengaja. 

6. Gunakan flashdisk atau hard disk eksternal  

Selain backup online, backup offline juga penting untuk dilakukan. Backup offline dapat dilakukan dengan menggunakan flashdisk atau hard disk eksternal yang memiliki kapasitas penyimpanan cukup besar. Simpan file-file skripsi di media penyimpanan tersebut secara berkala dan jaga agar tidak rusak atau hilang. 

7. Cetak hard copy untuk dokumen penting