Perbedaan Arus AC dan DC untuk Pengisian Daya Mobil Listrik, Cekidot!

Aci
Rabu 29 Maret 2023, 07:32 WIB
Presiden Jokowi  pada Rabu (15/9?2021) meresmikan ground breaking pabrik baterai mobil listrik pertama di Indonesia. (Sumber : Facebook/Ridwan Kamil)

Presiden Jokowi pada Rabu (15/9?2021) meresmikan ground breaking pabrik baterai mobil listrik pertama di Indonesia. (Sumber : Facebook/Ridwan Kamil)

LABVIRAL.COM - Pasar otomotif di Indonesia sepertinya sudah mulai mempersiapkan dengan matang peralihan teknologi kendaraan konvensional ke kendaraan berpenggerak listrik.

Promosi dan kampenye yang begitu giat disertai dengan sibuknya lini produksi pabrikan merek otomotif menghasilkan beberapa model dan tipe untuk kendaraan listrik yang akan dipasarkan.

Selain itu, hadirnya kendaraan listrik di Indonesia juga turut mendorong pemerintah untuk ikut mematangkan berbagai fasilitas penunjang seperti SPKLU untuk pengisian daya mobil listrik.

Baca Juga: Cara Atasi Kebakaran di Mobil Listrik, Jangan Pakai Fire Foam

Namun, bagi para pemilik kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda empat perlu memahami pengisian daya kendaraan listrik seperti arus AC dan DC yang memiliki perbedaan.

Faktor pengisian daya terhadap kendaraan listrik juga sangat penting, karena terkait dengan kesiapan dalam operasional mobil listrik tersebut.

Di Tanah Air, setidaknya terdapat 2 tipe arus untuk pengisian daya kendaraan listrik seperti arus AC (alternating current/arus alternatif) dan DC (direct current/arus searah).

Baca Juga: 5 Fakta Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia yang Diresmikan Jokowi

Namun, apa bedanya sih kedua arus tersebut untuk pengisian kendaraan EV ?

Kedua arus ini memiliki perbedaan dasar dalam mengalirkan energi dari sumber ke beban. AC memiliki arus listrik berubah-ubah sementara DC memiliki arus listrik yang berlangsung satu arah.

Selain itu, perbedaan lainnya antara arus AC dan DC adalah soal lokasi. Arus listrik yang berasal dari sumber utama listrik, seperti pembangkit listrik, selalu berjenis AC.

Baca Juga: Goodyear Punya Ban Khusus Mobil Listrik, Serius Garap Segmen EV

Sedangkan baterai kendaraan listrik kebanyakan hanya menerima arus DC. Di sini kendaraan listrik memiliki konverter yang berada di dalam sistem onboard-charger, dimana mengubah arus AC menjadi DC. Jika arus AC lebih besar, maka alat konversi menjadi DC berada di luar kendaraan, dalam hal ini seperti yang kita lihat di berbagai SPKLU.

Untuk pengisian kendaraan EV arus AC, baterai kendaraan listrik akan mengisi daya cukup lama, lantaran arus listrik akan diproses terlebih dulu oleh on board converter dalam kendaraan listrik.

Baca Juga: Agar Baterai Mobil Listrik Awet, Hindari Kebiasaan Ini

Sedangkan untuk pengisian daya menggunakan arus DC pengisiannya yang tidak membutuhkan waktu lama. Alasannya jelas, baterai kendaraan listrik tidak perlu mengubah apapun karena langsung mengisi daya.

Kemudian, penggunaan arus AC juga lebih murah dibandingkan dengan penggunaan arus DC yang lebih mahal. Selain itu, dengan mengisi daya arus AC kesehatan baterai kendaraan listrik akan lebih terjamin jika dibandingkan dengan arus DC yang penggunaannya disarankan tidak terlalu sering.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini