LABVIRAL.COM -Teknologi artificial intelligence (AI) yang dikembangkan saat ini tengah menjadi perbincangan. Salah satu inovasinya yakni ChatGPT yang sedang trending di berbagai tempat.
Dr Le Anh Nguyen Long dari Department of Public Administration University of Twente, Netherlands mengatakan, AI merupakan bidang yang berkembang pesat dengan berbagai macam aplikasi termasuk dalam keberlanjutan.
Ia melanjutkan, kecerdasan buatan generatif memiliki kemampuan untuk menghasilkan keluaran baru, kreatif dan bahkan mengejutkan.
“AI generatif dapat membantu peneliti dan pendidik untuk mengeksplorasi tantangan keberlanjutan yang kompleks dengan cara baru dan inovatif, dari menghasilkan simulasi sistem lingkungan yang kompleks hingga menghasilkan model virtual infrastruktur berkelanjutan,” katanya dalam diskusi yang diadakan oleh Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB belum lama ini.
Ia menambahkan, AI generatif dapat membantu peneliti dan pendidik untuk mengembangkan wawasan baru tentang tantangan yang dihadapi planet bumi. Teknologi ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi solusi inovatif yang mendorong keberlanjutan dan ketahanan.
Terkait ChatGPT, Dr Le Anh menerangkan bahwa teknologi tersebut seperti pisau bermata dua. Hal ini karena di satu sisi memberikan manfaat, sedangkan di sisi lain juga berbahaya.
Baca Juga: ChatGPT Lebih Seperti 'Kecerdasan Alien' Ketimbang Otak Manusia?
“Kita bisa memanfaatkan ChatGPT untuk mencari tahu berbagai hal yang kita inginkan, termasuk bagaimana mencari jawaban atau cara membuat esai yang baik. Akan tetapi kita perlu memperhatikan hal etis antar manusia, baik murid ke guru atau antar peneliti dalam mencari data,” kata Dr Le Anh.
Hal yang perlu diingat, kata Le Anh, ChatGPT memang dapat memberikan hampir semua pertanyaan yang pengguna ajukan. Tetapi, teknologi tersebut tidak bisa memberikan 100 persen jawaban yang akurat dan sempurna.
