Lima Perbedaan Orang Kaya Beneran dan Pura-pura Kaya

Dian Eko Prasetio
Rabu 29 Maret 2023, 00:05 WIB
Ilustrasi orang kaya (Sumber : Unsplash/Emre Aliriz)

Ilustrasi orang kaya (Sumber : Unsplash/Emre Aliriz)

LABVIRAL.COM - Orang kaya sering dikenal dengan memiliki kekayaan yang berlimpah, dengan berbagai sumber mata pencaharian yang mereka miliki.

Namun di dunia ini, tentunya banyak beberapa orang yang memalsukan kekayaannya. 
Mereka berusaha untuk tampil atau terlihat kaya, padahal sebenarnya dia hidup seperti orang-orang pada umumnya.

Tetapi, kamu pasti dapat mengidentifikasi orang kaya palsu jika memeriksanya dengan cermat. Dilansir dari laman Sikapi Uangmu OJK, berikut lima hal yang bisa kamu lakukan untuk membedakan "orang kaya beneran" dan "orang pura-pura kaya".

Baca Juga: Cara Mengetahui Gejala Transmisi di Mobil Bermasalah Agar Kerusakan Tidak Makin Parah

1. Malas membahas kekayaan 

Tipe "orang kaya beneran" ini biasanya tidak akan tertarik untuk membicarakan kekayaan mereka, dan umumnya akan bersikap lebih santai serta tidak begitu memiliki minat yang besar untuk membahas hal-hal tersebut. 

Sebaliknya, "orang pura-pura kaya” akan selalu bersemangat dan dengan sukarela akan menghabiskan banyak waktunya hanya untuk sekedar menunjukkan dan melebih-lebihkan kekayaannya kepada orang lain di sekitarnya. 

Entah berapapun jumlahnya, tetapi topik ini akan selalu menjadi pembicaraan yang menarik bagi orang tipe kedua.

Hal seperti ini jelas menunjukkan betapa sikap dan juga perilaku di antara keduanya sangat berbeda.

Baca Juga: Ilmu Jadi Orang Kaya Ala Warren Buffet, Pengagung Financial Freedom Wajib Merapat!

2. Menabung adalah suatu kewajiban bukan pilihan.

Ciri khas lainnya yang dimiliki "orang kaya beneran" adalah mereka gemar menabung. Bahkan menurut Warren Buffet, salah satu orang terkaya di dunia, sepertiga dari penghasilan seseorang seharusnya dialokasikan untuk menabung.

Artinya, menabung bagi orang yang bahkan sudah memiliki banyak aset adalah hal yang sangat penting. Berbeda dengan "orang pura-pura kaya", justru mereka lebih senang menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif ketimbang ditabung. 

Seseorang dengan tipe "orang pura-pura kaya" cenderung ketika menghadapi suatu kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi (darurat), uangnya sudah habis terpakai.

Baca Juga: Motor Listrik VinFast Ini Ternyata Produk Asia, Meski Mirip Skutik Eropa

3. Fokus pada investasi

Lagi-lagi, orang tipe "orang kaya beneran" akan lebih fokus mengalihkan kekayaannya untuk investasi atau mengembangkan sayap bisnisnya. 

Seseorang sering melihat, pengusaha sebagai pemilik suatu perusahaan, membuka bisnis baru di bidang lain.

Mereka akan terus memutar otak untuk mengembangkan pundi-pundi kekayaannya dengan berinvestasi di berbagai bidang, dibanding hanya sekedar menghabiskannya untuk kebutuhan konsumtif. 

Sebagai contoh, Reino Barack, memilih untuk memulai bisnis restoran dengan dana yang berasal dari keuntungan investasi saham di perusahaan Apple. 

Jadi, saat orang-orang tengah demam menggunakan produk Apple, dia justru membeli sahamnya. Kini Reino sukses berbisnis dengan caranya sendiri.

Baca Juga: Minerva Electron, Motor Listrik Lokal yang Siap Gempur Pasar Kendaraan Roda Dua!

4. Mempunyai strategi berhemat dari setiap pengeluaran.

"Orang kaya beneran" memiliki strategi dalam memanfaatkan pengeluarannya. Tidak semata-mata memiliki uang banyak lalu bebas untuk langsung membeli suatu barang tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu.

Mereka akan menunggu hingga saat yang tepat untuk membeli barang tersebut. Sampai pada suatu saat di mana mereka sudah memiliki cukup uang untuk mendapatkan berbagai barang yang dibutuhan tanpa membebani kondisi keuangannya. 

Sedangkan, bagi "orang pura-pura kaya"  akan langsung membelanjakan uangnya tanpa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Resesi, Penurunan Aktivitas Ekonomi Secara Signifikan

5. Memiliki passive income dari asetnya

Hal ini merupakan strategi yang umumnya dipakai "orang kaya beneran" untuk meningkatkan nilai kekayaannya. 

Bagi orang tipe ini, mereka bukanlah orang dengan karakter mengejar jabatan dan gaji pada suatu perusahaan. Karena mereka umumnya tipe orang yang memiliki hasrat dapat memegang jabatan tertinggi pada perusahaannya sendiri dan justru bisa menggaji orang lain. 

Mereka merasa perlu untuk terus meningkatkan apa yang sudah dicapainya saat ini dengan mengembangkan usahanya dan terus belajar meningkatkan kemampuannya dalam memupuk penghasilan. 

Berbeda dengan "orang pura-pura kaya", kelemahan mereka cenderung mudah puas dengan gaji / penghasilan yang diterima dan menggunakan uangnya semata-mata untuk keinginan saat ini dan tidak berpikir jangka panjang.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini