Beda Pengertian Afiliator dan Influencer, Siapa Lebih Untung?

Dian Eko Prasetio
Rabu 29 Maret 2023, 00:22 WIB
Ilustrasi mengenal Afiliator dan cara kerjanya (Sumber : Freepik.com)

Ilustrasi mengenal Afiliator dan cara kerjanya (Sumber : Freepik.com)

LABVIRAL.COM - Akhir-akhir ini, di bidang ekonomi mulai banyak muncul peluang bisnis afiliasi. Peluang bisnis ini menawarkan berbagai skema keuntungan.

Orang yang tergabung dalam bisnis afiliasi atau pelaku jenis usaha ini disebut afiliator. 

Ilustrasi bisnis afiliator (Pinterest.com)

Apa sebenarnya bisnis afiliasi dan pengertian afiliator tersebut?

Bisnis afiliasi pada dasarnya seperti bisnis pemasaran lainnya. Bisnis ini merupakan penjualan produk dimana keuntungan yang diperoleh afiliator hanya didapatkan jika produknya terjual.

Cara menjalankan bisnis affiliasi terbilang mudah, karena tak memerlukan persyaratan khusus.

Afiliator dalam memasarkan produk juga tak perlu melakukannya dengan memasarkan satu per satu ke calon pembeli, melainkan dapat memasarkannya melalui review produk yang dapat menyasar banyak orang.

Review yang dilakukan dapat dalam bentuk video di Youtube, artikel di blog, hingga foto di Instagram atau status WhatsApp.

Keuntungan afiliator dihitung dari kompensasi yang sudah disepakati antara perusahan yang menyediakan produk. Besarnya beragam, ada yang 30 persen hingga 70 persen dari nilai produk yang berhasil dijual.

Baca Juga: 5 Cara Capai Financial Freedom di Usia Muda, Biar Gak Kerja Melulu

Ilustrasi bisnis afiliator (Pinterest.com)

Perbedaan Afiliator dan Influencer

Secara umum tampak mirip antara afiliator dan influencer. Namun, afiliator memiliki perbedaan dengan influencer. Dimana seorang afiliator dapat menggunakan jasa influencer untuk memasarkan produknya.

Sedangkan pengertian influencer sebenarnya adalah orang yang memiliki pengaruh tetapi tidak selalu berorientasi pada penjualan produk. Fokus influencer hanya memengaruhi orang, sedangkan afiliator mempengaruhi orang agar bersedia membeli produk.

Perbedaan afiliator dan influencer lainnya adalah afiliator mendaftar ke perusahaan secara mandiri, sedangkan influencer ditunjuk langsung oleh perusahan.

Perbedaan selanjutnya, influencer dibayar dengan nominal yang sudah disepakati dari awal. Sedangkan Afiliator dibayar sesuai produk yang terjual.

Baca Juga: Lima Perbedaan Orang Kaya Beneran dan Pura-pura Kaya

Keuntungan Afiliator

Keuntungan menjadi afiliator sangat beragam. Berikut ini deretan keuntungan menjadi afiliator yang cukup menggiurkan:

1. Risiko kerugian kecil

Bisnis afiliasi yang dijalankan afliator memiliki risiko yang kecil. Afiliator tak perlu modal yang besar karena hanya menjualkan produk saja.

Jika produk tak terjual, afiliator tidak akan rugi. Kerugian yang mungkin muncul mungkin berupa waktu dan tenaga saat memasarkan produk.

2. Fleksibilitas waktu kerja

Bisnis afiliasi dihitung dari penjualan produk bukan jam kerja, sehingga afiliator memiliki fleksibilitas waktu kerja.

Bagi banyak orang, waktu yang fleksibel menjadi keuntungan tersendiri karena dapat menyesuaikan kesibukannya.

Baca Juga: Ilmu Jadi Orang Kaya Ala Warren Buffet, Pengagung Financial Freedom Wajib Merapat!

3. Keuntungan stabil

Keuntungan afiliator dapat diatur sendiri sehingga dapat lebih stabil. Pasalnya seorang afiliator dapat mengatur pemasarannya dengan rutin sehingga keuntungannya dapat diprediksi.

Misalnya dalam sekali melakukan review produk bisa menjangkau banyak calon pembeli dan juga biasanya afiliator dapat memprediksi jumlah priduk yang bakal terjual.

4. Meminimalisir biaya pemasaran

Bagi perusahan yang memiliki produk, pemasaran lewat afiliator jauh lebih murah.

Sesuai prinsip bisnis afiliasi, di mana tak ada keuntungan bagi afiliator yang produknya tak terjual sehingga biaya pemasaran lebih murah.

Lantaran biaya pemasaran yang dikeluarkan sebanding dengan penjualan produk.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini