"Sampai puncaknya kakak saya minta anaknya untuk buat identitas (akte,kk) tapi DIPERSULIT oleh RT. RT SERINGKALI membandingkan kakak sy harus spt keluarganya ini itu dll. Dia blg bisa tanpa data gue dll tp kakak saya menolak krn kakak saya mau identitas anaknya JELAS, " tulis Tisya.
Dikarenakan belum adanya dua dokumen itu, kakak dari Tisya ogah untuk datang ke posyandu, karena suka ditanyakan soal KK.
"Kakak saya mau melanjutkan hidupnya, pernah mau mengajak anaknya liburan keluar kota, mau sekedar daftar kelas bermain untuk anaknya, berkunjung ke RS/posyandu pun pasti ditanya identitas anaknya. Bahkan kakak saya berkali2 bilang males ke posyandu krn srg ditanyain KK anaknya, " jelasnya.
Bahkan, Renaga Tahier tak ada itikad baik membantu pengumpulan syarat pembuatan KK dan Akta Kelahiran, ujungnya menyalakan kakaknya Tisya.
"Intinya kakak saya HANYA MAU HIDUP TENANG DENGAN ANAKNYA SETELAH IDENTITAS ANAKNYA JELAS. Tolong teman2 bantu up kasus ini jika berkenan, krn orgnya sampai detik ini tidak ada itikad minta maaf ataupun apa. Adanya malah menyalahkan kk sy & playing victim itupun stlh kasusnya rame, " pungkasnya.
