LABVIRAL.COM – Ratusan pesantren dari wilayah Priangan Timur, yang meliputi Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Ciamis, turut hadir dalam acara Wakaf Goes to Pesantren (WGTP) putaran kedua. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) bekerja sama dengan Pondok Pesantren Cipasung dan Yayasan Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, bertempat di Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (28/5/2025).
Program WGTP ini merupakan bagian dari agenda tahunan yang digagas oleh Divisi Humas, Sosialisasi, dan Literasi BWI, sebagai upaya mendorong literasi dan pemberdayaan wakaf, khususnya di lingkungan pesantren.
Dalam kesempatan tersebut, BWI menekankan besarnya potensi wakaf di kalangan pesantren, yang dihuni oleh jutaan santri. Menurut BWI, pesantren dapat menjadi pusat gerakan perwakafan nasional yang strategis.
Baca Juga: BPKH Limited Salurkan 1,2 Juta Porsi Makanan Siap Saji Bergizi untuk Jamaah Haji 2025
Wakil Ketua BWI, KH Tatang Astarudin, mengungkapkan bahwa masuknya gerakan wakaf ke pesantren merupakan bagian dari upaya menghidupkan kembali semangat pemberdayaan masyarakat seperti yang pernah terjadi pada era 1980-an. Ia menyebut bahwa wakaf memiliki potensi luar biasa dan pesantren merupakan titik sentral untuk menggerakkan potensi tersebut secara nasional.
KH Tatang menambahkan, penguatan pesantren dalam gerakan wakaf merupakan langkah strategis untuk membangkitkan potensi daerah, terutama dalam hal penggalangan dana wakaf. Menurutnya, pesantren sejatinya sudah merupakan bagian dari wakaf itu sendiri, baik dari sisi tanah, bangunan, maupun tujuan pendidikannya.
Melalui acara ini, ia berharap kesadaran akan pentingnya wakaf di kalangan pesantren semakin tumbuh. Apalagi, lanjutnya, saat ini terdapat lebih dari 42.000 pesantren di Indonesia, dengan sekitar 8 juta santri aktif serta jutaan alumni yang tersebar di berbagai wilayah. Potensi wakaf pun dinilai sangat besar.
Baca Juga: Hebat! 106 Siswa MAN 1 Yogyakarta Lolos SNBT 2025, ini Daftarnya
Ia memberi gambaran konkret: jika satu juta santri atau alumni pesantren berwakaf sebesar Rp1 juta setiap bulan, maka akan terkumpul dana sebesar Rp1 triliun per bulan, atau Rp12 triliun dalam setahun. Angka tersebut menunjukkan betapa besar kekuatan wakaf bila digerakkan secara kolektif.
