LABVIRAL.COM - Cacar ular atau cacar api merupakan penyakit lanjutan dari cacar air yang disebabkan virus varicella zoster.
Artinya, virus varicella zoster bisa aktif kembali. Cacar ular awalnya muncul dengan gejala umum dan tidak jauh berbeda dengan cacar air, yakni demam dan sakit kepala.
Beberapa orang yang terinfeksi cacar ular mungkin akan merasakan rasa sakit seperti terbakar, kesemutan hingga gatal-gatal estrem. Setelah beberapa hari, ruam merah dan lenting berisi cairan akan muncul. Lenting muncul secara terbatas pada dermatom tertentu, atau area yang memiliki saraf sensorik.
Baca Juga: Daftar Obat Apotek untuk Cacar Ular atau Cacar Api
Namun, tidak menutup kemungkinan lentingan akan menyebar ke seluruh tubuh hingga ke bagian wajah. Dalam kebanyakan kasus, cacar ular hilang dengan sendirinya, biasanya setelah 2-3 minggu.
Dokter kulit Arini Widodo lewat video yang tayang di channel YouTube Kata Dokter menjelaskan, pengobatan cacar ular dapat dilakukan dengan mengonsumsi antivirus untuk meredakan rasa sakit dan mencegah terjadinya komplikasi.
Obat antivirus, seperti acyclovir dan famciclovir dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan cacar ular. Sedangkan untuk pengobatan pada lesi atau lenting kulit, biasanya akan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Lalu, untuk mencegah infeksi sekunder, dokter akan meresepkan krim antibiotik topikal.
Apabila kondisi lenting basah, dokter akan memberikan kompres terlebih dahulu. Sehabis itu agar lenting tidak pecah, penderita bisa menaburinya dengan bedak pengobatan seperti bedak salicyl. Pastikan kamu mengobatinya dengan benar, sebab cacar ular bisa mengalami komplikasi serius.
