Hati-hati! Lebih dari 60 Ribu Adware Bisa Kuras Baterai

Yusuf Tirtayasa
Minggu 25 Juni 2023, 15:33 WIB
Ilustrasi Spam (Sumber : dok. Freepik)

Ilustrasi Spam (Sumber : dok. Freepik)

LABVIRAL.COM - Diketahui saat ini, sudah puluhan ribu aplikasi Android dilaporkan disusupi adware. Ini dikemukakan langsung oleh perusahaan keamanan siber, bitdefender dalam laporan terbarunya.

Aplikasi yang terkena adware ini beresiko membuat baterai ponsel menjadi cepat terkuras. Mengutip dari PCMag, Jumat (16/6/2023), Adware adalah software berbahaya yang seringkali menyertai program yang diunduh pengguna, misalnya aplikasi.

Software ini dirancang oleh penjahat siber untuk menghasilkan uang dengan menyelipkan iklan di foreground (latar depan) atau background (latar belakang) perangkat tempat aplikasi diinstal. Dalam kasus ini, iklan itu terselip di muka atau background smartphone.

"Berdasarkan hasil analisis, upaya ini dirancang untuk mendorong adware ke perangkat Android, dengan tujuan menghasilkan pendapatan. Namun, pelaku bisa dengan mudah mengubah strategi untuk mengalihkan pengguna ke malware jenis lain, seperti Trojan untuk mencuri kredensial dan data keuangan, maupun ransomware," kata pihak Bitdefender.

Puluhan ribu aplikasi jahat itu tidak terdaftar di Play Store, melainkan di toko aplikasi pihak ketiga dalam format APK, yang bisa ditemukan melalui Google Search.

Baca Juga: 6 Aplikasi YouTube Downloader Terbaik, Tanpa Iklan dan Spam!

Beberapa aplikasi itu dibuat sebagai duplikasi dari aplikasi populer yang ada di Play Store, misalnya Netflix, Youtube/TikTok tanpa iklan, aplikasi VPN gratis, hingga aplikasi keamanan palsu.

Ketika pengguna membuka toko aplikasi pihak ketiga dari Google Search, mereka akan dialihkan ke halaman iklan secara acak atau diminta mencari aplikasi yang mereka inginkan.

Halaman itu disamarkan, terlihat normal seperti saat pengguna mengunduh aplikasi secara resmi. Padahal, saat itu pula adware dipasang ke perangkat pengguna.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini