LABVIRAL.COM - Baru-baru ini banyak pengguna Twitter di Indonesia yang melaporkan centang biru mereka yang sebelumnya diberikan hilang atau dihapus oleh pihak Twitter.

Kebanyakan akun centang biru yang dihapus oleh Twitter ini adalah centang biru gratis (legacy) yang diberikan kepada akun-akun yang dinilai berpengaruh seperti akun selebritas, tokoh politik, aktivis, jurnalis, dan sebagainya.

Sejumlah akun yang sebelumnya sudah memiliki centang biru legacy, kini sudah tidak memiliki ikon “Verified”. Hal ini terjadi karena imbas dari kebijakan baru Twitter yang baru saja meluncurkan layanan Twitter Blue berbayar.

Hilangnya centang biru di sejumlah akun Twitter para influencer Indonesia ini merupakan hasil realisasi dari janji CEO Twitter, Elon Musk pada Desember lalu. Menurut Elon Musk, pemberian centang biru secara gratis oleh Twitter melalui proses verifikasi Internal Twitter ini sangat korup dan tidak masuk akal.

Pada akhirnya Elon Musk mulai menghapus centang biru hasil verifikasi internal Twitter mulai 24 Maret lalu. Pihak Twitter juga menjelaskan akan menghentikan program verifikasi lawan dan menghapus centang biru hasil verifikasi yang lama.

Baca Juga: Elon Musk Beri Centang Biru Twitter Gratis untuk Stephen King dan LeBron James

Untuk penghapusan centang biru verifikasi yang lama ini sudah dimulai Twitter sejak 1 April dan penghapusan terakhirnya jatuh pada tanggal 20 April lalu.

Bagi pengguna Twitter yang kini tidak memiliki centang biru setelah penghapusan kemarin, harus mulai berlangganan layanan Twitter Blue untuk mendapatkan dan mempertahankan centang biru pada akun mereka.

Jika berlangganan Twitter Blue, pengguna Twitter akan mendapatkan sejumlah fitur premium seperti, centang biru untuk menandakan keaslian akun, folder bookmark, iklan di timeline yang dipangkas hingga 50 persen, fitur prioritas ketika berinteraksi dengan pengguna lain, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Cara Beli Twitter Centang Biru Begini Syarat dan Harganya

Untuk berlangganan Twitter Blue, pengguna Twitter harus melakukan pendaftaran  dan membayar seharga Rp 120.000 per bulan atau Rp 1,25 juta per tahun bagi yang mendaftar menggunakan Twitter versi web. Sedangkan pengguna aplikasi Twitter di Android dan iOS (mobile) harus membayar sebesar Rp 165.000 per bulan.***