Apa Itu AMS 'Acute Mountain Sickness'? Waspadai Saat Mendaki di Ketinggian

Olis
Jumat 24 Oktober 2025, 14:16 WIB
Foto; Ilustrasi Packing Tas Pendakian yang Baik (Sumber : Pixabay/Franz26)

Foto; Ilustrasi Packing Tas Pendakian yang Baik (Sumber : Pixabay/Franz26)

LABVIRAL.COM - Mendaki gunung menjadi kegiatan yang sangat diminati oleh banyak orang untuk menikmati keindahan alam dan tantangan fisik.

Namun, tahukah Anda bahwa mendaki ke ketinggian tertentu bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius? Salah satu kondisi yang wajib diwaspadai adalah AMS atau Acute Mountain Sickness.

Artikel ini akan membahas secara lengkap Apa Itu AMS (Acute Mountain Sickness)? Waspadai Saat Mendaki di Ketinggian agar Anda lebih siap dan aman dalam petualangan mendaki.

Baca Juga: Keuangan Masa Kini: Dari Dompet Digital hingga Investasi Online

Apa Itu AMS (Acute Mountain Sickness)?

AMS atau Acute Mountain Sickness adalah kondisi gangguan kesehatan yang terjadi akibat tubuh mengalami kesulitan beradaptasi dengan penurunan kadar oksigen di udara pada ketinggian tinggi. Biasanya, AMS muncul pada ketinggian di atas 2.500 meter dari permukaan laut. Gejala AMS bisa bermacam-macam mulai dari ringan hingga berat, dan jika tidak ditangani dengan tepat, bisa berujung pada komplikasi serius bahkan kematian.

Gejala Umum AMS yang Harus Diwaspadai

Penting untuk mengenali gejala AMS sedini mungkin. Beberapa tanda yang sering muncul antara lain:

  • Sakit kepala yang terus-menerus
  • Mual dan muntah
  • Pusing dan pingsan
  • Kelelahan berlebihan
  • Sulit tidur
  • Sesak napas
  • Pembengkakan pada tangan, kaki, dan wajah

Gejala ini biasanya muncul dalam 6-12 jam setelah mencapai ketinggian tinggi dan dapat memburuk jika Anda tetap naik tanpa penyesuaian.

Tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik. Saat berada di ketinggian, tekanan udara menurun sehingga kadar oksigen yang tersedia juga berkurang. Hal ini membuat tubuh harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Jika penyesuaian tubuh gagal atau terlalu cepat naik ke ketinggian, AMS bisa terjadi sebagai respons tubuh terhadap kondisi ini.

Baca Juga: Resep Choux Cream Renyah Isi Krim Lembut, Dessert Ala Kafe yang Gampang Dibuat

Cara Mencegah AMS Saat Mendaki

Untuk menghindari AMS, ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan:

  1. Adaptasi Perlahan
    Jangan langsung naik ke ketinggian yang sangat tinggi. Berikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan naik secara bertahap.
  2. Minum Air yang Cukup
    Dehidrasi memperburuk gejala AMS, oleh karena itu selalu pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
  3. Hindari Alkohol dan Rokok
    Kedua zat ini dapat memperburuk kondisi tubuh saat di ketinggian.
  4. Perhatikan Asupan Makanan
    Makan makanan bergizi dan mudah dicerna untuk menjaga energi.
  5. Gunakan Obat Pencegah
    Dalam beberapa kasus, dokter bisa meresepkan obat untuk membantu mencegah AMS.

Penanganan Jika Terjadi AMS

Jika Anda atau teman mendaki menunjukkan gejala AMS, langkah yang paling penting adalah segera turun ke ketinggian yang lebih rendah. Jika tidak memungkinkan, beristirahat dan hindari aktivitas berat. Penggunaan oksigen tambahan dan obat-obatan juga dapat membantu meredakan gejala. Jangan pernah meremehkan gejala AMS karena bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih berbahaya seperti edema paru atau otak.

Baca Juga: Inovasi dan Teknologi dalam Dunia Keuangan Zaman Kini, Ada yang Sudah Kamu Gunakan?

Kesimpulan

Mengetahui Apa Itu AMS (Acute Mountain Sickness)? Waspadai Saat Mendaki di Ketinggian sangat penting bagi setiap pendaki gunung, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Dengan memahami gejala, penyebab, dan cara pencegahannya, Anda bisa menikmati kegiatan mendaki dengan lebih aman dan nyaman. Ingatlah, kesehatan adalah prioritas utama saat menjelajah ketinggian.

Jangan biarkan AMS menghalangi petualangan Anda! Pastikan Anda selalu mempersiapkan fisik dan mental, serta memahami risiko kesehatan sebelum mendaki. Bagikan artikel ini kepada teman pendaki Anda agar lebih banyak yang sadar dan siap menghadapi AMS.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini