Mengapa Wanita Rentan Mengalami Anemia? Penjelasan Medis dan Solusinya

Olis
Senin 15 Desember 2025, 09:00 WIB
Mengapa Wanita Rentan Mengalami Anemia? Penjelasan Medis dan Solusinya (Sumber : PIXABAY / widespace)

Mengapa Wanita Rentan Mengalami Anemia? Penjelasan Medis dan Solusinya (Sumber : PIXABAY / widespace)

LABVIRAL.COM - Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami wanita. Berdasarkan data berbagai lembaga kesehatan, jumlah wanita yang mengalami anemia jauh lebih tinggi dibanding pria.

Kondisi ini bukan sekadar “kurang darah”, tetapi dapat mengganggu kualitas hidup, tingkat energi, konsentrasi, bahkan produktivitas harian.

Artikel ini membahas secara lengkap Mengapa Wanita Rentan Mengalami Anemia? Penjelasan Medis dan Solusinya dengan bahasa yang mudah dipahami.

Baca Juga: 10 Penyakit Wanita yang Harus Diwaspadai Sejak Dini

Apa Itu Anemia dan Mengapa Berbahaya?

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, sel dan organ tidak mendapatkan oksigen cukup sehingga muncul gejala lemas, pusing, pucat, mudah lelah, hingga detak jantung meningkat.

Jika dibiarkan, anemia dapat menurunkan daya tahan tubuh, mengganggu kesuburan, meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan, serta menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Mengapa Wanita Rentan Mengalami Anemia? Penjelasan Medis dan Solusinya

1. Kehilangan Darah Saat Menstruasi

Menstruasi adalah penyebab paling umum anemia pada wanita usia produktif. Kehilangan darah setiap bulan berarti tubuh kehilangan zat besi yang dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin.
Wanita dengan menstruasi berat (menorrhagia) memiliki risiko yang jauh lebih tinggi mengalami anemia defisiensi besi.

Tanda menstruasi berat:

  • Mengganti pembalut setiap 1–2 jam
  • Menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
  • Keluar gumpalan darah besar

Jika kondisi ini sering terjadi, pemeriksaan medis sangat dianjurkan.

2. Kebutuhan Zat Besi Lebih Tinggi

Saat pubertas, kehamilan, menyusui, dan penggunaan kontrasepsi hormonal tertentu, tubuh wanita memerlukan lebih banyak zat besi. Jika kebutuhan meningkat tetapi asupan tidak memadai, anemia mudah terjadi.

Wanita hamil, misalnya, memerlukan zat besi hingga dua kali lipat karena harus memenuhi kebutuhan darah dirinya serta perkembangan janin.

3. Pola Makan Kurang Mendukung

Banyak wanita menjalani diet ketat, memilih makanan rendah kalori, atau jarang mengonsumsi protein hewani. Padahal zat besi heme (dari daging merah, ayam, ikan) jauh lebih mudah diserap tubuh dibanding zat besi non-heme dari nabati.

Selain itu, kebiasaan minum teh atau kopi setelah makan dapat menghambat penyerapan zat besi.

4. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi kesehatan yang lebih sering dialami wanita dapat meningkatkan risiko anemia, seperti:

  • Endometriosis
  • Miom rahim (fibroid)
  • Penyakit tiroid
  • Gangguan penyerapan nutrisi (misalnya celiac)

Wanita yang memiliki riwayat penyakit tersebut sebaiknya rutin memeriksakan kadar hemoglobin.

5. Kehamilan dan Persalinan

Kehamilan menyebabkan peningkatan volume darah secara signifikan, sehingga kebutuhan zat besi melonjak. Jika asupan tidak mencukupi, anemia kehamilan dapat terjadi. Sementara itu, proses persalinan juga berpotensi menyebabkan kehilangan darah yang cukup banyak.

Gejala Umum Anemia pada Wanita yang Sering Diabaikan

Anemia sering dianggap sepele karena gejalanya mirip kelelahan biasa. Namun tanda-tanda berikut perlu diperhatikan:

  • Mudah lelah meski aktivitas ringan
  • Pusing, mata berkunang-kunang
  • Wajah pucat atau bibir tampak lebih pucat
  • Rambut rontok
  • Kuku rapuh
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas setelah aktivitas ringan

Jika gejala ini berlangsung lama, sebaiknya periksa kadar Hb di fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga: 5 Kesalahan Perawatan Rambut yang Masih Sering Anda Lakukan

Solusi Medis dan Cara Efektif Mengatasi Anemia

1. Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi

Makanan yang direkomendasikan:

  • Daging merah, hati sapi
  • Ikan, ayam
  • Bayam, kacang-kacangan, biji-bijian
  • Telur
  • Oatmeal, quinoa

Untuk meningkatkan penyerapan, konsumsi vitamin C (jeruk, stroberi, tomat) bersamaan dengan makanan tinggi zat besi.

2. Suplemen Zat Besi (Jika Diperlukan)

Dalam beberapa kasus, terutama pada menstruasi berat atau anemia kronis, dokter dapat meresepkan suplemen zat besi. Jangan mengonsumsi suplemen tanpa konsultasi karena dosis berlebih dapat menyebabkan iritasi lambung dan konstipasi.

3. Perbaiki Pola Makan dan Gaya Hidup

  • Hindari minum teh/kopi 1–2 jam sebelum dan sesudah makan
  • Konsumsi protein hewani dan nabati secara seimbang
  • Tidur cukup untuk membantu pemulihan tubuh
  • Kelola stres karena dapat memengaruhi hormon dan siklus menstrua

4. Atasi Penyebab Medisnya

Jika anemia disebabkan oleh menstruasi berat, miom, atau masalah hormon, penanganan medis diperlukan. Dokter dapat merekomendasikan terapi hormonal, penanganan endometriosis, atau prosedur tertentu jika diperlukan.

5. Pemeriksaan Rutin

Wanita usia produktif dianjurkan memeriksa hemoglobin secara berkala, terutama jika sering merasa lelah tanpa sebab.

Baca Juga: Penyebab iPhone Mudah Panas dan Cara Mengatasinya dengan Aman

Lindungi Kesehatan Sejak Dini

Sekarang kamu sudah memahami Mengapa Wanita Rentan Mengalami Anemia? Penjelasan Medis dan Solusinya. Risiko anemia pada wanita memang lebih tinggi karena faktor biologis, hormonal, dan gaya hidup.

Namun kabar baiknya, anemia sangat bisa dicegah dan ditangani dengan pola makan tepat, suplemen yang sesuai, serta pemeriksaan medis rutin.

Jika kamu sering merasa lemas, pusing, atau curiga mengalami anemia, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. Semakin cepat diketahui, semakin mudah diatasi.

Mulailah juga memperbaiki pola makan dan gaya hidup hari ini untuk menjaga kesehatan jangka panjang.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini