Bunda Ayo Kenali Gerakan Tutup Mulut Bayi dan Solusinya!

Zahwa Elia Azzahra
Senin 20 Maret 2023, 19:57 WIB
Ilustrasi bayi GTM saat makan

Ilustrasi bayi GTM saat makan

LABVIRAL.COM - Perilaku Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak biasanya terjadi pada rentang waktu pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yakni enam bulan sampai 2 tahun.

GTM adalah perilaku anak yang susah membuka mulut. Tak hanya anak susah buka mulut, anak juga menyembur makanan, bahkan melepehkan kembali makanan yang sudah masuk ke dalam mulutnya.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), cara mencegah anak susah makan atau GTM dengan membuat feeding rules untuk anak.

Baca Juga: 7 Cara Menjadi Orang Kaya Lewat Jalur Sains

Feeding rules adalah aturan dasar pemberian makan yang benar di masa anak belum bisa makan sendiri atau masih perlu dibantu untuk makan.

Pemahaman menganai feeding rules tersebut masih sangat sulit dilakukan bagi sebagian besar orang tua di Indonesia. Sebagian besar orang tua cenderung membujuk,  menggendong bahkan memarahi anak supaya anak mau makan. Hal ini justru mengganggu konsentrasi makan anak.

Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada tiga kunci penting membuat feeding rules yang perlu diketahui orang tua, antara lain:

Baca Juga: Simak Dasar Penerapan Metode MPASI BLW Buat Si Kecil

Menetapkan jadwal makan

Orang tua perlu membuat jadwal makanan utama dan makanan camilan yang teratur, dengan komposisi jadwal 3 kali makanan utama dan 2 kali camilan di antara waktu makan utama.

Durasi makan anak tidak boleh lebih dari 30 menit, serta hindari memberi camilan lain saat makan makanan utamanya, ini juga bisa mengganggu konsentrasi makan anak.

Baca Juga: Bunda Ayo Pelajari Menu dan Resep MPASI Ini, Bisa Dicoba di Rumah!

Kondisikan lingkungan

Upayakan orang tua membuat lingkungan yang menyenangkan di waktu makannya, serta tidak boleh ada paksaan untuk makan.

Orang tua juga janan berikan distraksi atau gangguan pada anak, seperti memberikan mainan, televisi, dan gadget saat makan. Selain itu, jangan memberikan makanan sebagai hadiah atau bentuk ancaman pada anak.

Baca Juga: Cara Merangsang Kecerdasan Majemuk Anak

Prosedur

Coba berikan makanan dalam porsi kecil, dahulukan memberi makanan utama dan diakhiri dengan minum air putih.

Bila anak tidak mau makan seperti mengatupkan mulut, memalingkan kepala, dan menangis maka tawarkan kembali makanan secara netral, yakni tanpa membujuk atau memaksa.

Bila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, segera akhiri proses makan.

Jangan malah diberi bujukan atau paksaan, karena bujukan dan paksaan sering kali dilakukan orang tua agar anak mau makan, hal ini justru mengganggu konsentrasi makan anak.

Baca Juga: Resep Bubur Kaldu Ceker Ayam untuk MPASI, Yuk Dicoba Bun!

Bila anak tidak mau makan, sebaiknya hindari pemberian susu formula berlebihan karena dapat mengakibatkan anak selalu kenyang dan semakin sulit mengenal perilaku makan yang sebenarnya.

Jika anak susah makan di waktu pagi dan siang, usahakan menambahkan lebih banyak porsi cemilan saat di waktu makan cemilan. Kemungkinan anak di waktu ini sudah lapar, dan makannya lahap.

Perlu diingat, sediakan cemilan sehat yang sesuai dengan umurnya. Ini perlu konsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter Spesialis Anak terpercaya.

Baca Juga: Bisa Jadi Motivasi, Empat Rahasia Orang Tua Finlandia Asuh Anak Menjadi Pintar

Feeding rules ini juga perlu dukungan dari orang terdekat, seperi kakek-nenek, paman- bibi hingga pengasuh. Hal itu agar feeding rules yang sudah diterapkan benar-benar dikenalkan kepada anak.

Semoga bermanfaat.

 

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini