Bun, Ketahui Penyakit Komplikasi Berbahaya karena Hepatitis

Annisa Fadhilah
Senin 27 Maret 2023, 17:33 WIB
Ilustrasi empedu dan liver

Ilustrasi empedu dan liver

LABVIRAL.COM - Sebagian masyarakat sering menganggap bahwa sakit kuning adalah hepatitis karena timbulnya warna kuning pada kulit, kuku, dan bagian putih bola mata. Nyatanya, kondisi ini hanyalah salah satu gejala dari hepatitis.

Peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan sel-sel, jaringan, bahkan semua bagian organ hati. Hepatitis dapat terjadi karena penyakit yang memang menyerang sel-sel hati atau penyakit lain yang menyebabkan komplikasi pada hati.

Perlu diketahui, penyebab hepatitis terbagi ke menjadi dua, yaitu infeksi virus dan penyebab nonvirus.

Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, setiap jenis hepatitis ini bisa berkembang menimbulkan kompikasi penyakit berbahaya.

Virus hepatitis bisa meberikan dampak serius biasanya adalah hepatitis B dan hepatitis C.

Baca Juga: Yuk Ketahui Bagaimana Virus Hepatitis Menular!

Meski jarang mengakibatkan komplikasi, infeksi virus hepatitis E pun bisa mengancam pada pasien dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Hepatitis nonvirus disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan atau efek samping obat-obatan berisiko tinggi menyebabkan gagal hati.

Inilah berbagai komplikasi hepatitis dari setiap penyebab yang ada, yang dilansir dari laman Mayo Clinic dan Cleveland Clinic

Fibrosis

Fibrosis merupakan komplikasi hepatitis yang muncul akibat adanya jaringan parut pada liver, ketika   mengalami peradangan yang terus-menerus atau kronis, liver memperbaiki bagian yang rusak dengan memproduksi kolagen dan jenis protein lainnya.

Pada proses tersebut, tubuh sebenarnya sedang bekerja untuk memperbaiki liver dan membangun jaringan yang baru.

Akan tetapi, jaringan ini justru muncul berlebih dan menumpuk sehingga muncullah fibrosis.

Sirosis hati

Sirosis hati merupakan kondisi fibrosis yang semakin parah, membuat liver tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Pasalnya, jaringan parut yang muncul akan menghalangi aliran darah menuju liver. Hal ini membuat hati tidak mampu memproses zat gizi, berbagai jenis hormon, obat-obatan, dan racun.

Selain itu, sirosis hati mengurangi kemampuan liver untuk memproduksi protein atau zat-zat lainnya yang diperlukan tubuh.

Kanker liver

Komplikasi serius dari hepatitis C adalah kanker liver. Komplikasi ini juga ditemui pada hepatitis B dan hepatitis akibat perlemakan hati.

Saat sirosis hati semakin parah, jaringan parut yang tumbuh bisa mengganas dan menyebabkan kanker hati.

Hipertensi portal

Perlu diketahui, pasien hepatitis rentan mengalami hipertensi, tepatnya hipertensi portal.

Hipertensi portal adalah meningkatnya tekanan pada bagian pembuluh vena portal. Penyebab utamanya adalah sirosis hati.

Salah satu fungsi liver adalah menyaring hati. Namun, jika muncul jaringan parut, aliran darah pada pembuluh vena portal pun tersendat.

Darah pun tidak bisa kembali ke saluran pencernaan. Hal ini menimbulkan tekanan pada pembuluh darah.

Mengutip buku terbitan StatPearls (2021), komplikasi ini bisa ditemukan pada hepatitis akibat alkohol, hepatitis autoimun, hepatitis B, dan hepatitis C.

Porphyria cutanea tarda

Porphyria adalah sekumpulan penyakit yang diakibatkan peningkatan senyawa bernama porphyrin.

Porphyria cutanea tarda merupakan salah satu jenis porphyria yang ditemukan pada komplikasi hepatitis C. Meski demikian, kondisi ini relatif jarang ditemukan.

Porphyria cutanea tarda ditandai dengan adanya kulit luka dan melepuh akibat paparan sinar matahari.

Lantas, bagaimana hepatitis bisa memengaruhi komplikasi ini? Saat virus hepatitis C terbawa ke aliran darah, virus akan menembus sel-sel hati dan memperbanyak diri. Virus inilah yang akan menyebabkan peradangan liver dan merusak jaringan di dalamnya.

Saat sel-sel hati mulai rusak, aktivitas enzim di dalam sel liver bernama uroporfirinogen dekarboksilase menurun, proses ini membuat kadar porfirin di liver akan meningkat dan mengumpul di kulit. Akhirnya, timbullah porphyria cutanea tarda.

Baca Juga: Jenis dan Penyebab Penyakit Hepatitis di Indonesia

Glomerulonefritis

Komplikasi hepatitis kerap kali menyerang berbagai organ tubuh lainnya, tak terkecuali ginjal. Perlu Anda ketahui, glomerulonefritis adalah peradangan pada saringan ginjal atau glomerulus.

Komplikasi infeksi hepatitis B dan hepatitis C ini biasanya terjadi akibat sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan glomerulus yang sehat.

Saat liver terinfeksi virus, kekebalan tubuh akan menghasilkan senyawa sitokin dan menimbulkan peradangan. Proses ini sebenarnya berguna untuk melawan virus.

Akan tetapi, jika peradangan terjadi terus-menerus, produksi sitokin pun akan berlebih dan membuat sistem imun menyerang organ tubuh, seperti glomerulus.

Cryoglobulinemia

Cryoglobulinemia adalah penggumpalan pembuluh darah akibat adanya protein abnormal bernama cryoglobulin. Komplikasi serius ini kerap terjadi pada pasien hepatitis C.

Hingga saat ini, ahli belum menemukan hubungan yang pasti antara hepatitis C dan cryoglobulinemia.

Hanya saja, ada dugaan bahwa infeksi virus hepatitis C meningkatkan produksi salah satu jenis sel darah putih, yaitu limfosit. Limfosit ini akan memicu kenaikan cryoglobulin pada tubuh.

Kolestasis

Kolestasis adalah kondisi yang menyebabkan cairan empedu sulit mengalir, bahkan tersendat.

Penyakit ini merupakan komplikasi yang parah pada hepatitis A. Umumnya, kolestasis ditemukan pada pasien yang sudah lanjut usia.

Kolestasis yang ditemukan pada komplikasi hepatitis A bisa bersifat berkepanjangan dan membuat pemulihan hepatitis lebih lama.

Kolestasis pada pasien hepatitis A disebabkan oleh proses peradangan. Dalam hal ini, senyawa sitokin dilepas dari liver dan mengganggu aliran cairan empedu.

Meski demikian, komplikasi ini bisa disembuhkan sepenuhnya. Selain itu, kolestasis disebabkan oleh kerusakan sel-sel hati yang parah pada awal terinfeksi.

Gagal liver

Gagal hati adalah komplikasi sebagian besar jenis hepatitis, tak terkecuali hepatitis akut. Perlu Anda ketahui, hepatitis akut sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya.

Akan tetapi, penyakit ini juga bisa menimbulkan gagal hati yang tiba-tiba. Hal ini bergantung pada penyebabnya, umumnya akibat penggunaan obat parasetamol dan infeksi virus.

Selain penyebab di atas, gagal liver biasanya terjadi akibat sirosis hati yang tidak tertangani dengan baik.

Saat sudah rusak akibat jaringan parut dan tidak terkontrol, liver akan kehilangan seluruh fungsinya. Gagal liver yang satu ini akan terjadi dalam jangka waktu yang lama atau kronis.

Ensefalopati hepatik

Ensefalopati hepatik adalah kelainan pada sistem saraf akibat kerusakan hati. Komplikasi hepatitis ini umumnya disebabkan oleh sirosis hati dan gagal liver akut.

Saat liver tidak berfungsi normal akibat hepatitis, racun yang seharusnya dibuang liver justru akan mengumpul di dalam darah.

Nantinya, racun akan terbawa menuju dan mengganggu fungsi otak. Biasanya, pasien hepatitis akan mengalami kebingungan.

Jika komplikasi hepatitis ini tidak dikelola dengan baik, kondisi ini menyebabkan gangguan kognitif. 

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkini