Nego Tarif Impor Resiprokal AS, Prabowo Masih Tunggu Laporan Airlangga

Ali Majid
Rabu 23 April 2025, 08:54 WIB
Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, saat menyampaikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025). (Sumber: Antara)

Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, saat menyampaikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025). (Sumber: Antara)

Labviral.com - Presiden Prabowo Subianto belum menerima laporan terbaru dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait hasil negosiasi tarif impor resiprokal dengan Amerika Serikat (AS).

“Ini saya belum ketemu Pak Airlangga. Saya enggak tahu jam berapa dia datang. Saya nunggu laporan beliau,” ujar Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4/2025), merujuk Antara.

Baca Juga: DPR Pertanyakan Kejelasan Pemindahan ASN ke IKN, Dianggap Krusial untuk Tarik Investor

Indonesia dan AS sepakat menyelesaikan negosiasi dalam 60 hari sejak 20 April 2025.

Airlangga memimpin delegasi Indonesia di Washington sejak pekan lalu untuk membahas tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.

Delegasi Indonesia, termasuk Anggota Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, bertemu delegasi AS yang dipimpin Jamieson Greer dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR).

Pembahasan mencakup perizinan impor, perdagangan digital, bea masuk transmisi elektronik (CDET), inspeksi pra-pengiriman, kewajiban surveyor, tingkat komponen dalam negeri (TKDN), implementasi tarif resiprokal, dan penguatan akses pasar.

Airlangga juga bertemu Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, menawarkan pembelian LPG, gasoline, minyak mentah, serta produk agrikultur seperti gandum, kedelai, dan susu kedelai, ditambah peningkatan pembelian barang modal dari AS.

Baca Juga: Indonesia Diminta Perkuat Intelijen Ekonomi untuk Hadapi Perang Tarif Trump

Indonesia bersama Vietnam, Jepang, dan Italia, termasuk negara awal yang diterima AS untuk negosiasi tarif resiprokal.

Trump menunda penerapan tarif baru untuk Indonesia dan negara lain selama 90 hari hingga Juli 2025, kecuali untuk China.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini