Polusi Udara Bisa Jadi Faktor Penyebab Stunting, Begini Penjelasannya

Sunardi
Sabtu 24 Juni 2023, 10:42 WIB
Ilustrasi anak kecil yang memakai masker gara-gara polusi udara. (Sumber : Freepik.com/wirestock)

Ilustrasi anak kecil yang memakai masker gara-gara polusi udara. (Sumber : Freepik.com/wirestock)

LABVIRAL.COM - Ada berbagai macam faktor penyebab terjadinya stunting pada anak. Umumnya, orang menganggap bahwa stunting disebabkan oleh kurangnya gizi pada masa kehamilan. Ternyata, polusi udara juga bisa menjadi faktor penyebab stunting pada anak.

Polusi udara membawa segudang dampak buruk bagi manusia. Tak terkecuali pada anak-anak. Polusi udara dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan anak dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Masalah kesehatan yang dapat muncul pada anak di antaranya batuk, pilek, dan sakit pada tenggorokan. Selain itu, polusi udara juga dapat meningkatkan frekuensi kambuh bagi anak yang memiliki asma atau alergi pernapasan.

Baca Juga: Apa Itu Stunting? Kenali Pemicu dan Cara Mencegahnya

Baca Juga: Ternyata, Ada Hubungan antara Stunting dan Pernikahan Dini

Polusi Udara Dapat Sebabkan Stunting

Ilustrasi anak sehat bebas stuntingIlustrasi anak sehat bebas stunting. (Freepik.com/Jcomp)

Dilansir dari haibunda.com, paparan polusi yang menyebabkan infeksi penyakit secara berulang dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. Risiko ini meningkat terutamanya pada 1000 hari pertama kehidupan anak, yang juga dikenal sebagai golden age.

Pada masa ini, anak tengah mengalami perkembangan pesat, terutama pada otaknya. Dampak dari paparan udara dapat menyebabkan gangguan pada fungsi paru-paru, perkembangan sistem saraf pusat, dan daya tahan tubuh anak.

Akibatnya, kualitas hidup anak secara keseluruhan juga akan terdampak, termasuk pada aspek kognisi, kemampuan belajar, dan kesehatan. Polusi udara juga meningkatkan risiko terjadinya asma, kanker, hingga kardiovaskular pada anak.

Bahkan, polusi udara dapat berpengaruh sejak anak berada dalam kandungan. Anak yang terpapar polusi udara sejak dalam kandungan berisiko untuk lahir secara prematur dan memiliki berat badan rendah.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini