Ternyata, Ada Hubungan antara Stunting dan Pernikahan Dini

Zahwa Elia Azzahra
Kamis 16 Maret 2023, 23:37 WIB
Ilustrasi anak sehat bebas stunting

Ilustrasi anak sehat bebas stunting

"Yang memengaruhi anak jadi stunting ternyata tidak hanya asi, tidak hanya penyakit dan nutrisi tetapi juga jarak anak yang terlalu dekat, jumlah anak yang terlalu banyak, umur ibu yang terlalu muda karena pernikahan dini atau terlalu tua," terang dr Hasto dalam webinar Health Talk: "Let's Talk About Sex Education", sebagaimana dikutip Labviral.com, Kamis (16/3/2023).

Pada kesempatan berbeda Penyuluh KB Utama BKKBN Siti Fathonah melalui keterangan tertulis, menuturkan seringkali banyak pihak menyalahkan bahwa tingkat kemiskinan identik dengan pendapatan yang rendah sehingga asupan gizi anak tidak maksimal. Sayangnya, stunting dapat terjadi meski seorang anak berada di dalam keluarga yang kaya sekalipun.

Baca Juga: 7 Sifat Mental Lemah yang Perlu Ditinggalkan, Kamu Punya Salah Satunya?

Sebab permasalahan stunting di Indonesia, cenderung terjadi akibat pola asuh, yang salah diterapkan dalam keluarga dan minimnya pengetahuan terkait kesehatan perempuan dan anak bahkan sejak sebelum pernikahan.

Dikutip dari laman Kemenkes, pernikahan dini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang membahayakan fisik dan psikologis.

Secara psikologis, emosi anak yang baru beranjak remaja masih belum stabil dan sedang mencari jati diri. Jika mengalami konflik dalam rumah tangga, pasangan yang tidak mengendalikan diri dan emosi akan menyebabkan perceraian.

Baca Juga: Hanif Andarevi Bagikan Kesan Manis Dalam Lirik Lagu Candu Sampai Ke Nadi

Ketidakstabilan emosi juga berpengaruh terhadap pola asuh orang tua terhadap anak. Bayi yang baru dilahirkan bagaimanapun harus tumbuh di lingkungan yang harmonis dan aman, agar terhindar dari stuntung.

Secara fisik, kondisi rahim yang masih lemah dan sel telur yang belum sempurna memungkinkan anak terlahir prematur hingga cacat.

Remaja adalah generasi penerus bangsa, Hasto pun berharap para remaja dapat menjadi bonus demografi yang unggul dan meningkatkan kesejahteraan Indonesia. Oleh sebab itu, dia berpesan agar jangan sampai ada kehamilan tidak terencana. Remaja pun perlu mempersiapkan diri sebelum berkeluarga di saat yang tepat.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini