LABVIRAL.COM - Kebiasaan menggigit kuku ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Kebanyakan orang mulai mengigit kuku mereka ketika masa kanak-kanak, di usia 3 atau 4 tahun. Bahkan, hingga dewasa pun kebiasaan tersebut masih dilakukannya.
Tidak hanya merusak kuku dan kulit, memasukkan jari-jari ke dalam mulut berisiko dapat menginfeksi tubuh dengan bermacam-macam bakteri.
Labviral.com melansir dari laman Ucla Health, selain terbiasa sejak kecil, menggigit kuku juga bisa muncul pada orang dewasa ketika mereka merasa cemas, stres, kesepian ataupun lapar. Namun, juga sering dikaitkan dengan masalah emosional atau psikolis, seperti Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), gangguan perilaku (ODD), enuresis (mengompol), kecemasan akan perpisahan, dan gangguan tic.
Baca Juga: Daftar Penyakit Komplikasi Berbahaya karena Hepatitis
Menggigit kuku patologis atau parah, tidak terkendali adalah perilaku berulang yang berfokus pada tubuh yang paling umum (BFRB). Orang dengan gangguan BFRB yang menggigit kuku mereka mungkin juga memiliki perilaku berulang yang berfokus pada tubuh lainnya seperti memetik kulit dan mencabut rambut.
Gangguan perilaku ini terkait dengan gangguan obsesif-kompulsif, dan beberapa orang memiliki kecenderungan genetik terhadapnya.
Baca Juga: Buat Perut Nyaman, Ini 6 Teh yang Dapat Meredakan Kram Saat Menstruasi
Dampak Buruk Menggigit Kuku untuk Kesehatan :
Menggigit kuku dapat menyebabkan beberapa masalah jangka pendek yang berkembang, seperti:
