LABVIRAL.COM - Berasal dari Timur Tengah, bekam atau hijamah merupakan salah satu pengobatan medis kuno yang telah dipraktikkan ribuan tahun silam. 

Terapi bekam ini menggunakan metode dengan menghisap darah kotor dan racun di bagian tubuh tertentu, seperti di punggung, kaki, tangan, perut, dan pinggang. 

Bekam juga dipercaya bisa mengobati beberapa penyakit, seperti tekanan darah tinggi, rematik, nyeri otot, migrain hingga penyumbatan saluran pernapasan.

Cara pengambilan darah kotor terapi ini yaitu dengan menghisap bagian tubuh menggunakan cangkir khusus dan alat penghisap mekanis yang dapat menghasilkan tekanan. Sehingga, darah kotor yang terkumupul di bawah kulit tertarik ke luar. 

Baca Juga: 8 Manfaat Bekam, Mulai dari Menyembuhkan Sakit Kepala hingga Mengatasi Jerawat

Sebelum bekam dimulai, terapis akan memasukkan alkohol, racikan herbal, atau kertas khusus ke dalam cangkir dan membakarnya. Ketika api mati barulah cangkir ditempel di atas permukaan kulit. Lalu, saat udara dalam cangkir mulai dingin, tekanan udara di cangkir akan menarik otot sehingga pembuluh darah akan melebar.

Metode bekam terbagi dua jenis, ada bekam kering dan bekam basah. Apa bedanya? 

Dalam metode bekam kering cangkir yang dipanasakan terapis akan diletakkan di beberapa area tubuh dan dibiarkan menempel sehingga menghasilkan tekanan dan meningkatkan aliran darah. Biasanya metode ini dilakukan sekitar 3 menit. 

Baca Juga: Berikut Lirik Lagu 'Khodijah Istri Nabi' – Syakir Daulay yang Kental dengan Nuansa Religi

Setelah 3 menit terapis akan mengangkat cangkir dan membuat sayatan kecil dengan menggunakan pisau bedah yang sudah steril pada kulit bekas bekam untuk mengeluarkan darah. Lalu, terapis kembali meletakkan cangkir tersebut di atas kulit. Metode ini disebut bekam basah.