LABVIRAL.COM - Kanker payudara masih menjadi penyakit yang berbahaya bagi perempuan di Indonesia. Menurut data Global Cancer Observatory pada 2020 ada 396.914 penderita kanker baru dan 16,6 % diantaranya adalah kanker payudara.
Di Indonesia sendiri tercatat 65.858 penderita kanker baru dengan lebih dari 20 ribu kematian. Nggak heran kalau penyakit ini menjadi momok menakutkan perempuan.
Salah stau ciri kanker payudara yang paling umum ialah kemunculan benjolan. Tapi jangan keburu panik dulu, baiknya perhatikan karakteristik benjolan tersebut. Apakah benjolan biasa atau memang benar benjolan kanker?
Berikut beda benjolan biasa dengan benjolan yang wajib diwaspadai kemunculannya dilansir dari Cleveland Clinic.
Baca Juga: Benarkah Membentak Anak Dapat Merusak Miliaran Sel Otak?
Benjolan biasa
Kemunculan benjolan yang tidak perlu dikhawatirkan memiliki tanda sebagai berikut:
1. Benjolan tidak keras/empuk saat diraba.
2. Dapat bergerak atau berubah bentuk saat disentuh.
3. Terletak di lapisan kulit superfisial atau lemak.
4. Nyari saat dipakai beraktivitas dan akan reda ketika beristirahat.
5. Benjolan diketahui sebabnya, misal cidera saat berolahraga atau terkena benturan.
Baca Juga: Apa Madu Bisa Turunkan Kadar Gula Darah dan Kolesterol Jahat? Ini Penjelasan Khasiatnya
Benjolan kanker
Dilansir dari cdc.gov, gejala kanker bisa berbeda-beda setiap orang. Bahkan beberapa orang tidak memiliki gejala atau tanda sama sekali. Namun secara umum karakteristik benjolan kanker adalah sebagai berikut:
1. Benjolan kanker muncul tanpa sebab yang bisa dijelaskan.
2. Biasanya berukuran besar, keras dan tidak nyeri saat disentuh secara spontan.
3. Ukuran benjolan semakin besar setelah beberapa minggu.
4. Benjolan muncul di area payudara atau ketiak.
