Selain masalah kurang tidur, menjaga diri agar tidak stres juga bisa memengaruhi kinerja otak. Dalam hal ini, menjaga kesehatan mental juga tak kalah penting.

Kesehatan mental dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk pulih dari sakit atau cidera. Kondisi mental positif, seperti rasa optimis dan percaya diri, dapat membantu proses penyembuhan tubuh.

Namun, jika seseorang mengalami stres atau depresi yang berkepanjangan, ini dapat memperlambat proses penyembuhan.

Cara otak membuang racun

Fungsi otak saat tidur juga bisa membuang racun dalam tubuh. Dilansir dari Medical Daily, bahwa dengan tidur malam nyenyak akan membantu tubuh mengeluarkan racun. Racun yang dikeluarkan dari otak ini berasal dari aktivitas pada siang hari.

Tak jauh beda, laporan Daily Healt Post juga menjelaskan jika saat tidur terdapat sistem glymphatic/glikopatis yang aktif. Sistem glikopatis adalah sistem yang bekerja untuk membersihkan racun dan limbah dari otak.

Oleh sebab itu, menjaga kualitas dan kuantitas tidur menjadi keharusan. Paling tidak, butuh 7-8 jam tidur berkualitas dapat memengaruhi glikopatis bekerja secara maksimal.

Jika sistem glikopatis tidak memiliki cukup waktu untuk membersihkan otak secara memadai, limbah dapat menumpuk, menyebabkan plak dan dapat menyebabkan gangguan neuro-degenerative.

Neuro-degenerative adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan fungsi otak atau sistem saraf yang berkaitan dengan penuaan atau kerusakan sel-sel saraf. Neuro-degenerative merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai pada orang tua, tetapi juga dapat terjadi pada anak muda.

Pada akhirnya, tidur memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan otak, termasuk membantu mengatur emosi, memproses informasi, dan mempersiapkan tubuh untuk kegiatan di hari berikutnya.