LABVIRAL.COM - Para peretas bisa saja memperoleh kendali terhadap jaringan perusahaan, yang kemungkinan besar mengamankan akses ke data akun sensitif, kontrak bisnis, dan detail utama organisasi lainnya. Semakin banyak mereka mencuri, semakin besar pengaruh yang mereka miliki.

Mengutip dari CNN, para ahli cybersecurity mengatakan, untuk dapat mempertahankan data, pemilik perusahaan harus dipersenjatai dengan informasi tentang seberapa besar para peretas mengambil data yang benar-benar dicuri dan pengetahuan tentang taktik negosiasi.

Di situlah negosiator ransomware profesional Tony Cook dan Drew Schmitt yang bekerja untuk perusahaan cybersecurity Guidepoint Security masuk. Keduanya telah menegosiasikan puluhan pembayaran ransomware atas cybercriminal. 

Baca Juga: Siapa Ransomware LockBit 3.0 yang Disebut Bobol Data Nasabah BSI?

Berdasarkan pengalaman itu, mereka telah mengembangkan profil canggih dari banyak kelompok cybercriminal yang mereka hadapi untuk membantu mendapatkan keunggulan pada meja negosiasi.

Beberapa aktor, seperti geng Ryuk Ransomware yang dikenal karena mengeluarkan tuntutan pembayaran astronomi, telah menjadi musuh bebuyutan bagi Cook.

"Jika Anda tahu bagaimana mereka biasanya beroperasi, itu membantu memberi celah untuk negosiasi Anda. Ada sejumlah besar strategi yang terjadi sebelum Anda sampai ke meja negosiasi," kata Schmitt. 

Para ahli FBI dan Cybersecurity sangat mencegah membayar para penyerang ransomware. Karena, para penyerang tidak akan menemukan titik jera dan bisa berulah lagi ketika mereka mau.

"Mereka tahu bahwa Anda sudah membuat keputusan untuk membayar, dan sekarang, seperti, untuk membuat keputusan lain untuk membayar itu mudah," kata Lior Div, Pendiri dan CEO dari Cybersecurity Firm Alasan Cyber.