LABVIRAL.COM - Pemerintah terus menggencarkan pembangunan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Selain menawarkan sejumlah insentif, Pemerintah melalui PT. PLN juga telah banyak membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Salah satu produsen yang menghadirkan lini mobil listriknya di Indonesia yakni Wuling Motors. Merek asal negeri tirai bambu menawarkan Wuling Air EV untuk konsumen di Indonesia.
Pabrikan merilis dua varian, yaitu Standard Range dan Long Range. Untuk spek Wuling Air EV Standard Range memiliki kapasitas baterai 18 kWh dengan dengan jarak tempuh mencapai 200 kilometer. Sementara Long Range kapasitas baterainya 26,5 kWh dengan jarak tempuh hingga 300 kilometer.
Baca Juga: Kelamaan! Ngecas Wuling Air EV Makan Waktu 8 Sampai 11 Jam
Wuling Air EV sendiri mengusung baterai lithium iron phosphate (LFP). Daya kerja tenaga Wuling Air EV menggunakan jenis transmisi otomatis dengan motor listrik penggerak roda belakang bertenaga 30 kW atau 40,7 dk.
Soal harga, Wuling Air EV tersedia dengan harga mulai dari 250 juta rupiah untuk varian Standard Range, dan 300 juta rupiah untuk varian Long Range.
Selain dapat dilakukan di rumah dengan minimal daya 2.200 W, pengisian daya (charging) juga dapat dilakukan di SPKLU milik PLN.
Baca Juga: Segini Durasi dan Tarif Pengisian Daya Wuling Air EV di SPKLU PLN
Sayangnya, mobil listrik Wuling Air EV belum mendukung penggunaan fast charging untuk ngecas secara cepat. Padahal, penggunaan fast charging untuk ngecas mobil listrik kerap jadi pertimbangan ketika sedang digunakan di tengah aktivitas.
Sebagai informasi, tarif di SPKLU PLN sejak bulan Februari 2021 adalah Rp2.466 per kwh. Selain tarif pengisian, masih ada biaya tambahan, yakni Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar Rp1.598,77 dan juga biaya administrasi Rp2.500.
Baca Juga: Cara Charging Wuling Air EV di SPKLU PLN Cukup Pakai Aplikasi
Lalu, berapa durasi dan tarif charging Wuling Air EV di SPKLU? Jika varian Long Range memiliki kapasitas baterai 26,5 kWh, maka total tarif yang dibutuhkan untuk melakukan charging dari kosong sampai penuh sekitar Rp 70.000.
Belum lama ini, Labviral.com berkesempatan mencoba langsung unit varian Long Range. Unit kemudian diarahkan ke SPKLU PLN UP3 di kawasan Grand Depok City untuk dilakukan charging.
Sebelum melakukan charging di SPKLU PLN, pengemudi harus mengunduh aplikasi Charge.in terlebih dahulu. Sementara pada charging station tertera bahwa soket yang disediakan berjenis AC dengan output 22 kw.
Setelah soket terpasang, pengemudi bisa membuka aplikasi Charge.in, lalu klik menu charging, kemudian pilih SPKLU. Selanjutnya, scan QR code dan masukan jumlah kWh yang ingin diisi.
Baca Juga: Wuling Almaz Hybrid Kini Lebih Lengkap dan Ramah di Kantong
Nantinya, aplikasi akan menampilkan tarif dan estimasi durasi charging. Aplikasi Charge.in juga menampilkan informasi jumlah kWh yang sudah terisi dan sisa kWh yang dibeli.
Pantauan labviral.com, saat baterai berada di angka 20%, durasi yang dibutuhkan untuk menuju 50% yakni sekitar satu jam. Dengan kata lain, unit membutuhkan durasi sekitar satu jam untuk melakukan pengecasan 30%.
Sementara tarif yang dikenakan sekitar Rp25.000. Karena waktu pengecasan yang tergolong lama, maka disarankan untuk melakukan pengecasan di kala santai atau tidak dalam kondisi tergesa-gesa.
