21 Juta Nomor Ponsel Malaysia Bocor dan Dijual Sepanjang Tahun 2022

Yusuf Tirtayasa
Minggu 09 April 2023, 22:04 WIB
Ilustrasi Scammer (Sumber : freepik.com)

Ilustrasi Scammer (Sumber : freepik.com)

LABVIRAL.COM - Laporan Penipuan Tahunan Gogolook tahun 2022 mengungkap lebih dari 21 juta nomor ponsel Malaysia bocor dan dijual ke scammer. Jumlah itu 73 persen dari populasi Malaysia.

Perusahaan teknologi anti penipuan dan layanan manajemen risiko ini berkolaborasi dengan Constella Intelligence, penyedia layanan perlindungan risiko digital internasional, untuk memahami pelanggaran data di lima negara: Taiwan, Jepang, Thailand, Korea, dan Malaysia.

Malaysia menempati urutan pertama soal nomor ponsel yang dilanggar, melansir sea.mashable.com.

Perusahaan menemukan bahwa kebocoran informasi pribadi teratas di Malaysia, Taiwan, dan Thailand adalah kata sandi dan nama login. Ini diikuti oleh kebocoran alamat, negara, tanggal lahir dan email.

Bahaya pelanggaran data pribadi untuk kata sandi masuk dapat menyebabkan pencurian akun perbankan online atau jejaring sosial. Saat penipu mendapatkan akses ke nama, nomor telepon, dan bahkan catatan pembayaran dan belanja, mereka dapat dengan mudah melakukan serangan melalui telepon dan pesan. 

Baca Juga: Waduh! Mantan PM Malaysia Ditangkap Lembaga Anti Korupsi Malaysia, Kenapa?

"Jika nama dan alamat bocor, orang akan segera menerima paket yang tidak diminta dengan permintaan pembayaran pada saat kedatangan", demikian pernyataan dari Gogolook.

Whoscall, yang diberdayakan oleh Gogolook, juga mengidentifikasi lebih dari 405,4 juta panggilan dan pesan scam yang terjadi secara global pada tahun 2022.

Perusahaan menemukan bahwa scammer memprioritaskan pesan teks untuk tingkat penetrasi yang tinggi karena fitur berbiaya rendah yang berkontribusi terhadap 76 persen pesan menjadi digunakan sebagai 'kontak pertama' dalam kasus penipuan.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini