LABVIRAL.COM - BLACKPINK merupakan salah satu penyanyi girlband yang memiliki penggemar mendunia. Grup yang terdiri dari empat wanita cantik antara lain, Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa sukses menggelar konser di seluruh dunia.
Baru-baru ini, BLACKPINK berhasil mencatatkan prestasi terbarunya yaitu melampaui pendapatan Spice Girls, TLC hingga Destiny's Child. Dalam laporan terbaru, konser dunia BLACKPINK, ‘BORN PINK’ kini telah menjadi tur terlaris oleh girl band dalam sejarah.
Berdasarkan data yang baru-baru ini dibagikan oleh Touring Data, kuartet di bawah naungan YG Entertainment itu telah berhasil meraup 78,5 juta dollar AS atau sekira Rp1,156 triliun.
Baca Juga: Lirik Lagu Pretty Savage Blackpink, Ajarkan Cewek Harus Berani
Bahkan data tersebut pun belum termasuk total konser BLACKPINK selama tur BORN PINK. Mereka baru mencatat hasil konser di Eropa dan Amerika, sehingga tur Asia dan encore belum termasuk.
Dikutip dari pinkvilla, dalam konser 'BORN PINK WORLD TOUR BLACKPINK berhasil mengumpulkan pendapatan lebih dari Rp1 triliun dengan 26 pertunjukan dan menjual sekitar 366 ribu tiket.
Grup ini siap untuk mengambil angka lebih jauh dengan sekitar 30 data acara lagi untuk ditambahkan dari konser Asia dan encore.
Baca Juga: Lirik Lagu Blackpink Lovesick Girls ini Mengajarkan kita Berani Jatuh Cinta dan Patah Hati
Lebih-lebih lagi, pertunjukan BLACKPINK encore mendatang direncanakan di tempat-tempat besar yang menampung sekitar 50 ribu hingga 80 ribu penonton.
Dengan ini, BLACKPINK telah melewati rekor Spice Girls dengan pendapatan kotor 78,2 juta dollar AS atau sekira Rp1,152 trilliun. Daftar itu kemudian diikuti oleh TLC dan Destiny's Child yang masing-masing mencatat 72,8 juta dollar AS (Rp1,064 triliun) dan 70,8 juta dollar AS (Rp1,034 triliun).
Baca Juga: 5 Pria Tampan Ini Pernah Digosipkan Pacaran dengan Rose BLACKPINK
Menariknya, data menunjukkan bagaimana BLACKPINK selalu berada di jalur ini menuju puncak dengan tur terakhir mereka, 'In Your Area World Tour' di nomor 7, yang mencatatkan 56,8 juta dollar AS (sekira Rp827 miliar) dimulai pada 10 November 2018, di Seoul, Korea Selatan dan berakhir pada 22 Februari 2020 di Fukuoka, Jepang. ***
