Bunda Wajib Tahu! Hal Penting Sebelum Berikan Anak MPASI

Zahwa Elia Azzahra
Senin 20 Maret 2023, 20:04 WIB
Ilustrasi MPASI

Ilustrasi MPASI

LABVIRAL.COM - Menginjak usia enam bulan, bayi umumnya sudah diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Sesuai namanya, MPASI diberikan kepada bayi sejak usia enam bulan sebagai makanan pendamping selain air susu ibu.

Dijelaskan dr. Lucia Nauli Simbolon, SpA, MPASI diberikan sejak usia enam bulan, mengikuti program pemerintah bahwa ASI ekslusif itu diberikan sejak usia nol  sampai enam bulan.

Untuk mengolah MPASI pun juga tidak boleh asal, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Sebab, cara pengolahannya pun berbeda dengan makanan orang dewasa.

Baca Juga: Sebelum Memilih Childfree, Baca Hasil Studi Manfaat Punya Anak

Selain itu, dr Lucia juga menjelaskan bahwa bayi yang siap MPASI bukan dilihat dari faktor usianya saja. Tetapi, ada beberapa faktor lain yang mendukung kesiapan sang bayi untuk memasuki MPASI.

"Bayi siap MPASI dilihat dari kesiapan makan, lehernya sudah kuat belum, kemudian bayi tersebut tertarik tidak melihat orang di sekitarnya makan, kemudian dia masih suka menjulurkan lidah atau tidak. Kebiasaan itu nggak boleh, berarti belum siap bayinya," katanya dikutip Labviral.com dari kana YouTube Gue Sehat.

Lebih lanjut, dr Lucia juga menjelaskan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI esklusif atau yang minum susu formula sejak awal juga biasanya sudah siap untuk mendapatkan MPASI sebelum waktunya.

Baca Juga: Sebelum Memilih Childfree, Baca Hasil Studi Manfaat Punya Anak

"Pada beberapa bayi yang mendapatkan susu formula, biasanya ususnya akan lebih siap sebelum waktunya. Jadi di usia empat bulan sudah bisa MPASI pada anak yang tidak mendapat ASI eksklusif," jelasnya.

dr Lucia menambahkan, perlu diketahui bahwa makanan MPASI yang diberikan untuk bayi yang sedang tumbuh tidak hanya sayur dan buah saja. Justru, bayi membutuhkan makanan yang lengkap dan gizi yang seimbang.

"Makanan lengkap terdiri dari bubur beras, ada protein dan lemak. Jadi, harus ada tiga faktor utama tersebut. Ada karbohidrat, protein dan juga lemak. Itu yang pertama, bukan lagi makanan tunggal seperti buah atau sayur," bebernya.

Baca Juga: Tanda Anak Pintar yang Jarang Disadari, Barangkali Ada Salah Satunya pada Si Kecil

Sebab, menurut dr Lucia, buah dan sayur tidak terlalu bermanfaat pada usus anak. Pasalnya makronutrien yang bermanfaat itu berasal dari campuran karbohidrat, protein dan lemak.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah tekstur makanan MPASI yang akan diberikan kepada bayi. Di awal, MPASI bisa diberikan dengan tekstur yang lembur terlebih dulu, yang masih agak cair atau lembek untuk menghindari bayi tersedak.

"Nah, nanti makin lama makin kasar, misalnya usia delapan bulan nanti wortelnya cuma diparut atau dagingnya dipotong halus," jelas dr Lucia.

Baca Juga: Bunda Ayo Kenali Gerakan Tutup Mulut Bayi dan Solusinya!

"Kalau di awal-awal masih butuh disaring dulu seperti itu. Nanti perubahan teksturnya makin lama makin kasar."

dr Lucia menerangkan, untuk membuat makanan MPASI, selain menerapkan pola makanan gizi seimbang, memperhatikan tekstur makanan, para ibu juga tidak disarankan memberi penambah rasa, seperti garam dan gula.

Namun, ada beberapa kondisi tertentu di mana MPASI boleh menggunakan penambah rasa tersebut.

Baca Juga: 7 Cara Menjadi Orang Kaya Lewat Jalur Sains

"MPASI tidak boleh diberikan garam dan gula. Pada intinya, kalau bayi tersebut bisa tanpa garam dan gula bisa saja kita berikan. Tapi, kalau bayinya tidak mau makan sama sekali, bisa saja diberikan garam atau gula secukupnya," terang dr Lucia.

"Nanti kita lihat respon si bayi seperti apa. Jadi, bukan berarti tidak boleh. Tapi, secukupnya saja dalam porsi yang wajar boleh ditambahkan."

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini