LABVIRAL.COM - Tipes saat ini menjadi salah satu penyakit yang dianggap serius di Indonesia maupun secara global. Berdasarkan dari data WHO, ada sekitar 11-20 juta orang yang terserang tifus atau demam tifoid setiap tahunnya. Dari data tersebut, dapat diartikan bahwa sebanyak 128 ribu hingga 161 ribu orang meninggal akibat penyakit ini.

Penyakit tipes diklaim ditimbulkan dari jenis bakteri Salmonellosis atau Salmonella typhi. Bakteri ini umumnya dapat berkembang di dalam minuman atau makanan yang tidak diolah secara higienis atau kurang matang. Anak-anak paling berisiko terkena tipes karena sistem kekebalan tubuhnya belum kuat dan masih berkembang.

Gejala tipes pada anak biasanya akan muncul sekitar 2-3 minggu setelah terinfeksi. Saat terserang tipes, anak bisa mengalami gejala yang ringan hingga cukup berat. Gejala-gejala tersebut bisa menetap hingga 4 minggu atau bahkan lebih.

Baca Juga: Sang Buah Hati Terkena Tipes, Begini Cara Menanganinya

Agar tak asal menduga, ini adalah beberapa gejala yang umumnya muncul saat anak menderita tipes:

• Demam tak kunjung reda hingga lebih dari 3 hari.
• Sakit perut.
• Sakit kepala.
• Muntah terus-menerus.
• Gangguan pencernaan, misalnya diare atau susah buang air besar.
• Lemas.
• Kehilangan nafsu makan.

Baca Juga: Catat! Ini Makanan yang Pantang dan Dianjurkan untuk Anak Terkena Tipes

Jika segera diobati, gejala tipes pada anak biasanya dapat menghilang setelah 3 atau 4 minggu. Namun sebaliknya, apabila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, gejala tersebut bisa menyebabkan komplikasi, terutama jika menetap selama lebih dari 2 minggu.

Baca Juga: Berbeda dengan Tipes, Lalu Apa Gejala Penyakit Tifus?

Berikut komplikasi yang umum terjadi akibat tipes pada anak meliputi:

• Perdarahan di saluran cerna, seperti lambung dan usus.
• Perlubangan pada usus atau perforasi usus.
• Syok.
• Penurunan kesadaran atau koma.
• Bronkitis.
• Keracunan darah atau sepsis.
• Meningitis

Baca Juga: Ketahui, Ini Gejala Tipes pada Orang Dewasa

Komplikasi tersebut tentu berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa sang anak. Oleh karena itu, orang tua perlu membawa sang anak segera mendapatkan penanganan dokter ketika mengalami gejala tipes.***