PP Muhammadiyah Kunjungi Kantor PBNU, Bahas Masalah Moral hingga Pemilu 2024

Hadi Mulyono
Jumat 26 Mei 2023, 13:23 WIB
Pertemuan PP Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. (Sumber : muhammadiyah.or.id)

Pertemuan PP Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. (Sumber : muhammadiyah.or.id)

LABVIRAL.COM - Dua organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) kembali mengadakan pertemuan.

Hal itu terjadi ketika Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jl. Keramat Raya, No. 164, Jakarta Pusat pada, Kamis, 25 Mei 2023.

Kira-kira topik apa yang dibahas dua ormas Islam yang memiliki basis massa begitu besar tersebut? Simak sampai habis artikel ini ya!

Baca Juga: Viral Ulama Arab Saudi Sindir Jamaah Indonesia, Ibadah Hanya untuk Selfie

Bahas moral hingga isu politik menuju Pemilu 2024

Kunjungan yang dilakukan Muhammadiyah merupakan kegiatan balasan kepada NU setelah Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta pada 2022.

Kedua organisasi tersebut sebelumnya telah menjalin komunikasi intensif secara formal maupun non-formal sehingga terjadilah pertemuan santai tapi serius.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, setidaknya ada tiga agenda penting yang dibicarakan meliputi bidang ekonomi, politik, dan kepemimpinan moral jelang kontestasi Pemilu 2024.

Baca Juga: Kronologi Penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia

“Kita ini di bolak-balik ya Islam. Maka dari itu kita terus menggelorakan Islam yg damai, mencerahkan dan memajukan," kata Haedar Nashir dikutip Labviral.com dari situs resmi Muhammadiyah.or.id, pada Jumat,26 Mei 2023.

Menurut Haedar, NU dan Muhammadiyah bagai dua sayap yang menerbangkan keislaman dan keindonesiaan karena banyaknya kesamaan di tengah perbedaan.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang menyambut kedatangan PP Muhammadiyah mengaku sepakat bahwa isu strategis dalam konteks keumatan dan kebangsaan saat ini adalah penguatan ekonomi yang berkeadilan, politik dan kepemimpinan moral supaya tidak terjadi lagi perpecahan imbas Pemilu 2024.

Baca Juga: Sejarah Sholawat Tarhim, Diciptakan Ulama Mesir hingga Populer di Indonesia

Gus Yahya beharap, perpecahan yang terjadi pada Pemilu 2019 tidak terulang kembali. Dia ingin adanya politik yang sehat dan tidak membawa-bawa agama sebagai ‘kendaraan’ untuk meraup suara.

Para politisi, tambah Gus Yahya, sebaiknya bisa menyampaikan gagasan tentang kebangsaan yang lebih visioner agar pemilu 2024 menjadi jauh lebih produktif.

Dalam menerima kunjungan tersebut Ketua Umum PBNU Gus Yahya juga didampingi oleh Wakil Ketua Umum Amin Said Husni, Wakil Sekjen Suleman Tanjung, Najib Ascha dan Imron Rosyadi Hamid.

Baca Juga: Imam Shamsi Ali Desak Kasus Peneliti BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Diusut Tuntas

Seangkan PP Muhammadiyah selain Haedar Nashir, turut hadir Sekretaris Umum Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Saad Ibrahim, Agus Taufiqurrahman beserta Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti dan Izzul Muslimin.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini