Termasuk dalam hal pendidikan, semasa SD Desmond Mahesa bersekolah di SD Karya Masyarakat pada tahun 1975 sampai 1981. Kemudian memasuki jenjang selanjutnya, Desmond Mahesa melanjutkan ke SMPN 7 Banjarmasin dari tahun 1981 sampai 1983.
Setelah lulus SMP, Desmond Mahesa melanjutkan pendidikannya ke SMN 7 Banjarmasin Timur dari tahun 1983 sampai lulus tahun 1986. Tak cukup sampai SMA, Desmond Mahesa melanjutkan studi S1 Hukum di Universitas Lambung Mangkurat pada 1986.
Desmond Mahesa terkenal aktif di berbagai organisasi. Hal ini ia lakukan sebelum dirinya memutuskan terjun ke dunia politik.
Pada tahun 1997-1998 Desmond Mahesa menjabat sebagai Ketua YLBH Banjarmasin. Di tahun tersebut Desmond Mahesa juga menjadi Direktur YLBH Nusantara Bandung.
Tak hanya dua lembaga tersebut, Desmond Mahesa juga sempat aktif di WALHI Presidium Nasional dari tahun 1995-1995. Kemudian, ia pernah tercatat sebagai Konsorsium Pembaharuan Agraria dari tahun 1994 sampai sekarang.
Sementara itu, namanya langsung dikenal oleh publik lantaran ia menjadi salah satu korban penculikan aktivis pro demokrasi pada tahun 1997/1998. Desmond Mahesa pada waktu itu ikut terlibat dalam pergerakan aktivisme mahasiswa yang menuntut ditegakkannya keadilan dan demokrasi.
Desmond Mahesa dan para aktivis pada tahun 1998 menuntut supaya diakhirinya pemerintahan Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto.
Setelah tuntutan Reformasi berhasil dilakukan, akhirnya Soeharto pun lengser dari kekuasaannya.















