Keunggulan Prabowo-Gibran di Survei Dinilai Tak Signifikan

Efendi AW
Kamis 16 November 2023, 08:45 WIB
Prabowo dan Gibran (Sumber : Tangkapan layar YouTube CNN)

Prabowo dan Gibran (Sumber : Tangkapan layar YouTube CNN)

LABVIRAL.COM - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno memberikan analisis soal elektabilitas Prabowo-Gibran di berbagai survei. Dia menilai unggulnya Prabowo-Gibran di berbagai survei tak begitu signifikan.

Adi Prayitno mencontohkan elektabilitas survei Prabowo dengan Ganjar Pranowo yang saat itu tengah blunder soal penolakan Israel di Piala Dunia U-20. Saat itu menurutnya selisihnya sekitar 7-8 persen antara kedua capres itu.

"Kalau kita bandingkan elektabilitas Ganjar dengan Prabowo yang diasumsikan selisihnya 7 atau 8 persen hari ini, ini mirip-mirip waktu beberapa bulan lalu ketika Ganjar agak sedikit blunder, nolak soal Timnas Israel ke Indonesia U-20 batal jadi tuan rumah, itu sedikit miring elektabilitas Ganjar, tapi setelah itu naik lagi," kata Adi Prayitno di diskusi Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (15/11/2023).

Elektabilitas Prabowo-Gibran seharusnya unggul di atas 15 persen

Adi mengungkapkan Prabowo-Gibran yang didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta memiliki partai koalisi paling banyak, keunggulannya dinilai tak signifikan. Menurutnya Prabowo-Gibran seharusnya bisa unggul di atas 15 persen dari Ganjar.

"Artinya apa? Di tengah di banyak instrumen kekuatan politik saat ini, pendukungnya Pak Prabowo dan Gibran didukung Jokowi, partainya paling banyak, selisih 7 atau 8 persen bagi saya nggak signifikan. Mestinya selisihnya 15, 20 persen, itu bisa jadi kabar baik, begitu banyak dukungan, dikapitalisasi," ujarnya.

"Kalau selisih 7 atau 8 persen itu mirip-mirip 3 atau 4 bulan lalu di mana Ganjar itu sedang keseleo lidah atau sedang disengaja betul penolakan Israel," sambungnya.


Elektabilitas Ganjar Turun Tajam

Sementara sebelumnya , Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan elektabilitas Ganjar turun tajam dibanding survei yang dilakukan Indikator sebelumnya. Di sisi lain, elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan.

"Terjadi penurunan tajam Mas Ganjar diikuti oleh kenaikan suara Pak Prabowo, tetapi kenaikan Pak Prabowo tidak setajam penurunan Mas Ganjar," tutur dia.

Pada survei yang dilakukan Indikator pada 16-20 Oktober lalu, Prabowo memperoleh 37% dan Ganjar 34,8%. Burhanuddin pun menjelaskan alasan elektabilitas Prabowo tak begitu tajam di saat Ganjar turun.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini