LABVIRAL.COM – Seperti ungkapan legendaris Julius Caesar, "Veni, Vidi, Vici" (saya datang, saya melihat, dan saya menaklukkan) itulah semangat yang ditunjukkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam merespons cepat bencana gempabumi magnitudo 6.0 yang mengguncang Bengkulu pada Jumat (23/5/2025).
Dalam waktu empat hari, sejak gempa merusak setidaknya 155 rumah warga, berbagai langkah darurat telah dilakukan. Dari pendirian posko, pengoperasian dapur umum, pelayanan kesehatan, hingga trauma healing, seluruh mekanisme penanganan berjalan sigap dan terarah.
Di bawah komando langsung Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., respons cepat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto. Tim BNPB bersama unsur Pemerintah Provinsi Bengkulu, TNI, Polri, dan relawan turun langsung ke titik-titik terdampak paling parah.
Baca Juga: Mensos Gus Ipul Ajak Pemda Perkuat Urusan Sosial Demi Percepatan Pengentasan Kemiskinan
“Saya datang, saya melihat, dan saya menyaksikan sendiri bahwa penanganan darurat di Bengkulu berjalan sangat baik,” ujar Suharyanto saat mengunjungi Perumahan Rafflesia Asri, Betungan, Kota Bengkulu, Senin (26/5).
Dari Darurat ke Pemulihan
Suharyanto menegaskan bahwa penanganan bencana kini memasuki fase transisi menuju pemulihan. Rumah-rumah warga yang rusak berat mulai didemolisi menggunakan alat berat. Pembangunan kembali ditargetkan rampung dalam waktu kurang dari satu bulan.
Tak sekadar retorika, pemerintah pusat telah mengalokasikan dana stimulan bagi para korban yakni Rp60 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rusak ringan.
Baca Juga: Hilman Latief Tinjau Tenda Armuzna, Fasilitas Jamaah Haji Alami Peningkatan
“Namun saya ingatkan, dana ini hanya boleh digunakan untuk pembangunan atau perbaikan rumah, bukan beli motor atau keperluan lain,” kata Suharyanto disambut tawa ringan warga yang mulai bisa tersenyum kembali.
Selain itu, BNPB juga akan menyalurkan Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan bagi warga yang rumahnya rusak berat agar bisa menyewa tempat tinggal sementara.
Warga Tak Sendiri
Saat berdialog langsung dengan warga, Suharyanto memastikan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan mereka menghadapi dampak gempa sendirian. "Pemerintah hadir, bukan sekadar memberi janji, tapi langsung memberikan bukti nyata,” tegasnya.
Baca Juga: Kemensos Bangkitkan Semangat Korban Gempa Bengkulu Lewat Dukungan Psikososial
Dalam kesempatan tersebut, BNPB juga menyalurkan bantuan logistik untuk warga, termasuk anak-anak. Suasana haru penuh harapan mewarnai Masjid Raudhatul Jannah, tempat yang menjadi titik pertemuan dan simbol bangkitnya semangat warga.
Bangkit di Tanah Cincin Api
Provinsi Bengkulu yang berada di jalur ring of fire memang tak bisa lepas dari ancaman gempa dan tsunami. Namun kini, kesadaran untuk hidup berdampingan dengan risiko bencana mulai tumbuh. BNPB bersama pemerintah daerah terus mendorong peningkatan kapasitas mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat.
“Ini bukan soal menaklukkan bencana, tapi soal membangun ketahanan. Kita harus kuat, harus siap,” pungkas Suharyanto.
Maka tak berlebihan jika semangat “Veni, Vidi, Vici” kini menjadi milik warga Bengkulu. Mereka bukan hanya selamat, tapi juga bangkit dan menatap masa depan dengan harapan baru.
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)