LABVIRAL.COM — Kementerian Sosial (Kemensos) hadir di tengah masyarakat Bengkulu yang terdampak gempa bumi dengan memberikan layanan bantuan tanggap darurat, termasuk dukungan psikososial melalui program Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Sebagai langkah awal dalam masa tanggap darurat, Kemensos menyalurkan bantuan logistik senilai Rp167 juta lebih melalui Sentra Dharma Guna Bengkulu. Bantuan ini mencakup kebutuhan dasar seperti tenda gulung, kasur, selimut, perlengkapan keluarga, makanan siap saji, dan tenda portabel untuk keluarga.
Selain bantuan fisik, perhatian besar juga diberikan pada pemulihan mental para penyintas. Melalui LDP, Kemensos berupaya meringankan beban psikologis warga yang terdampak, terutama anak-anak dan lansia. Layanan ini bertujuan membantu korban menghadapi tekanan emosional pascabencana dan mencegah gangguan psikologis lebih lanjut.
Baca Juga: Kemenag Audit 18 BAZNAS dan LAZ untuk Tingkatkan Transparansi Zakat, ini Daftarnya
“Pemulihan pascabencana bukan hanya soal memperbaiki bangunan, tapi juga membangun kembali semangat para penyintas,” ujar Tarwan dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI.
Di Posko Utama, kerja sama antarinstansi diperkuat. Tim dari Sentra Dharma Guna, PSKBA, relawan Tagana, serta personel TNI dari Kodim 0407/Kota Bengkulu bekerja bersama dalam distribusi bantuan dan pelaksanaan LDP di lapangan.
Kegiatan LDP untuk anak-anak dikemas menyenangkan lewat bermain, bernyanyi, menari, dan mendongeng. Suasana hangat dan penuh tawa tercipta saat tim Kemensos bersama Dinas Sosial Kota Bengkulu menggelar aktivitas ini. Salah satu momen yang mengharukan terjadi ketika seorang anak bernama Inaya (7), yang sebelumnya murung dan tertutup, akhirnya ikut bernyanyi dan tersenyum kembali. “Inaya sudah bisa tertawa lagi,” ucap ibunya terharu.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, BAZNAS Permudah Masyarakat untuk Berkurban
Bagi orang tua, LDP disampaikan melalui diskusi dan penyuluhan mengenai cara mengelola trauma serta mendampingi anak-anak di masa pemulihan. Edukasi ini juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana.