Labviral.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan kearifan lokal seperti rumah gadang di Sumatera Barat dan rumah adat Nias di Sumatera Utara terbukti tahan guncangan gempa.
Menurutnya, kedua jenis rumah adat tersebut merupakan model mitigasi bencana yang perlu digali kembali.
“Nenek moyang kita itu mereka sudah tahu, sudah berusaha memberikan kearifan lokal, ini terbukti tahun 2022 terjadi gempa bumi di Pasaman dan Pasaman Barat," ujar Suharyanto, dikutip dari Viva, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga: BNPB: 248 Warga Terdampak Puting Beliung, Gorontalo Terapkan Tanggap Darurat
"Rumah-rumah modern yang dibangun pakai batu bata roboh dan hancur. Tapi rumah gadang, justru selamat rumahnya tidak apa-apa,” imbuh dia.
Suharyanto menjelaskan, rumah gadang memiliki konstruksi tahan gempa karena tiangnya berdiri di atas batu, bukan ditanam di tanah, sehingga tidak roboh saat guncangan.
Selain itu, lokasinya yang jauh dari pantai menjadi mitigasi tsunami.
“Rumah gadang tidak dibangun di tepi pantai, karena sudah tahu ada kemungkinan tsunami,” kata Suharyanto.
Baca Juga: Indonesia Siapkan 200 Caregiver Perempuan untuk Bekerja di Singapura