Indonesia Dorong Ketahanan Berkelanjutan di Forum Pengurangan Risiko Bencana Dunia 2025

Aryafdillahi HS
Jumat 13 Juni 2025, 10:40 WIB
Indonesia Dorong Ketahanan Berkelanjutan di Forum Pengurangan Risiko Bencana Dunia 2025 (Sumber : Dok BNPB)

Indonesia Dorong Ketahanan Berkelanjutan di Forum Pengurangan Risiko Bencana Dunia 2025 (Sumber : Dok BNPB)

LABVIRAL.COM – Delegasi Republik Indonesia yang dipimpin oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati, turut serta dalam The 8th Session of the Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang digelar di Jenewa, Swiss, pada 2–6 Juni 2025. Forum internasional yang diselenggarakan oleh UNDRR bersama Pemerintah Swiss ini mengusung tema “Every Day Counts: Act for Resilience Today”.

Delegasi Indonesia terdiri dari unsur pemerintah pusat dan daerah, yakni Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, BNPB, dan BPBD Sulawesi Tenggara. Selain itu, turut hadir perwakilan dari akademisi, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil. Kehadiran ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kolaborasi global dalam upaya pengurangan risiko bencana dan membangun ketahanan berkelanjutan.

Sebagai tindak lanjut dari komitmen Indonesia usai menjadi tuan rumah GPDRR 2022 di Bali, Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Australia melalui program SIAP SIAGA mengadakan sesi khusus bertajuk “Beyond Bali Agenda for Resilience 2022: Positioning Youth and Local Knowledge at the Heart of Sustainable Resilience” pada 5 Juni 2025. Side event ini menekankan pentingnya peran generasi muda dan kearifan lokal dalam membangun ketahanan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Riset PPIM: Pesantren Tunjukkan Ketahanan Terhadap Kekerasan Seksual

Pada pembukaan forum, Indonesia secara simbolis menyerahkan posisi co-chair GPDRR kepada Swiss. Wakil Sekjen PBB Amina J. Mohammed dan Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis menyoroti urgensi investasi dalam pengurangan risiko dan pentingnya transformasi sistemik dalam menghadapi krisis iklim serta bencana yang kian meningkat.

Selama perhelatan, delegasi Indonesia juga aktif menghadiri berbagai forum penting seperti Ministerial Roundtable, High Level Dialogue, dan Multi Stakeholder Plenaries. Tak hanya itu, sejumlah pertemuan bilateral strategis dengan negara dan organisasi mitra turut digelar untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang penanggulangan bencana.

Indonesia juga tampil sebagai pembicara dalam pembukaan The Third Stakeholder Forum melalui Kuasa Usaha Ad Interim Perwakilan Tetap RI untuk PBB di Jenewa. Sementara Ketua Delegasi RI menjadi narasumber dalam beberapa sesi penting seperti “Bridging the Gap: Critical Media’s Role in Strengthening Alerts and Enhancing Disaster Preparedness” serta “Learning Lab: Intergovernmental Cooperation on Anticipatory Action”.

Baca Juga: Muhadjir Effendi Soroti Distribusi Makanan BPKH. Pengelolaan Sangat Baik, Distribusinya Perlu Label Nama

Kontribusi dari anggota delegasi Indonesia juga terlihat dalam berbagai sesi lainnya. Rio Ananda, seorang youth advocate, menyampaikan pandangannya dalam sesi Ministerial Roundtable on Safe School, sementara Prof. Harkunti dari ITB menerima penghargaan bergengsi Sasakawa Award atas dedikasinya dalam pengurangan risiko bencana di Indonesia.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini