LABVIRAL.COM - Banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut selama beberapa jam. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, (5/7) pukul 03.00 WITA. Luapan air dari sejumlah sungai menyebabkan banjir yang berdampak pada empat kecamatan, yaitu Kecamatan Bantaeng, Bissappu, Uluere, dan Eremerasa.
Wilayah terdampak mencakup permukiman padat penduduk dengan cakupan cukup luas. Di Kecamatan Bantaeng, banjir merendam enam kelurahan, yaitu Lamalaka, Kembang, Letta, Mallilingi, Tappanjeng, dan Pallantikang.
Sementara di Kecamatan Bissappu, genangan air terjadi di lima wilayah: Kelurahan Bontorita, Bontoatu, Bontosunggu, Bontolebang, dan Desa Bonto Hai. Di Kecamatan Uluere, banjir melanda Desa Bonto Lojong, sedangkan di Eremerasa terdampak Desa Ulugalung. Secara keseluruhan, bencana ini memengaruhi 10 kelurahan dan 3 desa.
Baca Juga: BI Kalbar Siap Kolaborasi dengan BWI Pontianak untuk Perkuat Literasi Wakaf
Dampak yang ditimbulkan cukup besar. Berdasarkan laporan dari BNPB, sebanyak 1.295 kepala keluarga terdampak, dan jumlah rumah yang terendam pun mencapai 1.295 unit. Selain itu, dua tanggul sungai dilaporkan rusak, dua akses jalan putus, serta kerusakan lahan pertanian warga. Proses pendataan kerugian masih berlangsung.
Tanggap darurat segera dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Bantaeng, TNI/Polri, relawan, dan berbagai instansi terkait. Evakuasi warga, pendirian posko, dan asesmen lapangan dilakukan secara terkoordinasi untuk menjamin keselamatan warga dan mempercepat pemulihan kondisi.
BNPB turut memperkuat koordinasi lintas sektor guna mendukung penanganan di daerah terdampak. Pemantauan terus dilakukan dan bantuan tambahan siap disalurkan sesuai kebutuhan lapangan. Penyediaan logistik dan sumber daya menjadi salah satu fokus utama dalam penanganan bencana ini.
Baca Juga: Dorong Kemudahan Pendaftaran Haji, BPKH Gelar Edukasi Keuangan di Sorong
Selain itu, BNPB mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai. Warga diminta untuk menghindari lokasi berisiko saat hujan deras serta melaporkan kondisi darurat kepada aparat jika diperlukan.***