Wamendag Roro menekankan, UMKM merupakan fondasi perekonomian Indonesia. Data yang diolah Kementerian Perdagangan menunjukkan, lebih dari 15 persen dari total UMKM nasional berada di Jawa Timur. Hampir 10 juta unit UMKM menopang lebih dari 58 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi. Kontribusi UMKM tidak hanya memperkuat ekonomi daerah, tetapi juga membuka jalan menuju pasar nasional dan global.
Terkait hal itu, Kementerian Perdagangan juga rutin menggelar business matching (pitching dan temu buyer) bersama perwakilan perdagangan di berbagai negara. Pada Januari—Juni 2025, tercatat 356 kegiatan dengan 33 negara mitra. Angka tersebut terdiri atas 241 sesi pitching dan 115 sesi business matching yang melibatkan 846 pelaku usaha dan 609 di antaranya yaitu pelaku usaha UMKM, dengan total nilai transaksi mencapai USD 87,04 juta. Nilai tersebut terdiri atas potensi transaksi sebesar USD 34,34 juta dan pesanan pembelian (purchase order) senilai USD 52,70 juta.
Baca Juga: Dorong Ekspor, Wamendag Kunjungi UMKM Tenun di Kediri
Wamendag Roro menekankan, program-program nasional ini diharapkan dapat bersinergi dengan kebijakan dan inisiatif pemerintah kota di bawah payung APEKSI. Kota Kediri menjadi tuan rumah Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) IV APEKSI Tahun 2025. Muskomwil merupakan ajang berdiskusi, berbagi ide, dan berkolaborasi dalam pengembangan perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong kemajuan dan sinergi antardaerah demi masa depan yang lebih baik.
Sarasehan dengan Pedagang
Sebelumnya, Wamendag Roro didampingi Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengunjungi Pasar Grosir Buah dan Sayur Ngronggo untuk melakukan peninjauan dan sarasehan dengan pedagang. Pada kesempatan ini, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Kediri Ferry Djatmiko melaporkan keadaan Pasar Grosir Buah dan Sayur Ngronggo, seperti asal dan tujuan pengiriman komoditas.
Wamendag Roro mengapresiasi Pasar Grosir Ngronggo yang tetap ramai dari pagi hingga sore hari, yang menandakan pasar tersebut merupakan salah satu jantung perekonomian di wilayah Jawa Timur. Wamendag Roro juga mengapresiasi kerapian dan kebersihan Pasar Grosir Buah dan Sayur Ngronggo. Baginya, selain rapi dan bersih, pasar harus juga merespons preferensi masyarakat saat ini.
Baca Juga: Respons Cepat PT Bukit Asam Bantu Korban Kebakaran di Komplek Brangau Tanjung Enim
"Untuk memajukan pasar, pedagang dapat menyediakan pilihan pembayaran dengan metode QRIS. Pembeli tidak perlu membawa uang banyak, sementara penjual tidak repot mencatat. Penjual juga dapat menyediakan opsi belanja daring," ujar Wamendag.
Kementerian Perdagangan berkoordinasi intens dengan kementerian/lembaga lain, sekaligus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah melalui dinas yang membidangi perdagangan. Hal ini penting mengingat sinergi dan kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam menjaga stabilitas harga pangan dan pengendalian inflasi nasional di seluruh wilayah.
Berdasarkan data pantauan harga Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) secara nasional per 17 Juli 2025, harga barang kebutuhan pokok (bapok) cenderung stabil dibandingkan bulan lalu. Bapok tersebut di antaranya minyak goreng kemasan, daging sapi, telur ayam ras, dan terigu. Komoditas yang cenderung turun dibandingkan bulan lalu yaitu MINYAKITA, bawang putih, dan gula pasir. Komoditas yang mencatatkan peningkatan harga yaitu beras medium (terutama di region A/sentra produksi dan region C/sentra konsumsi 2), daging ayam ras (normalisasi menuju harga acuan), serta bawang merah (pengaruh musim).