Parenting Anak di Era Digital, Menjaga Batas, Bukan Melarang. Bunda Haus Baca

Olis
Sabtu 18 Oktober 2025, 13:46 WIB
ilustrasi Strategi Parenting Anak agar Bijak Menggunakan Teknologi (Sumber : PIXABAY / StartupStockPhotos)

ilustrasi Strategi Parenting Anak agar Bijak Menggunakan Teknologi (Sumber : PIXABAY / StartupStockPhotos)

LABVIRAL.COM - Di zaman sekarang, hampir semua anak sudah akrab dengan gadget sejak usia dini. Entah itu untuk belajar, bermain, atau sekadar menonton video hiburan, teknologi digital seolah sudah jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak.

Maka dari itu, muncul satu pertanyaan penting untuk orang tua zaman sekarang: bagaimana menerapkan parenting anak di era digital: menjaga batas, bukan melarang?

Melarang total penggunaan gadget bukan solusi yang realistis. Justru, pendekatan yang lebih efektif adalah dengan menetapkan batasan sehat yang tetap memberi ruang anak untuk tumbuh dan berkembang secara digital, tanpa kehilangan kontrol dari orang tua.

Baca Juga: Manfaat Buah Tropis untuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit Wajah

Era Digital dan Tantangan Baru bagi Orang Tua

Peran orang tua kini lebih kompleks dibanding zaman dulu. Selain mendidik secara moral dan emosional, orang tua juga perlu melek digital agar bisa mendampingi anak di dunia maya dengan bijak. Ini penting agar anak tidak hanya pintar secara teknologi, tetapi juga bijak, aman, dan bertanggung jawab dalam menggunakannya.

Banyak orang tua merasa bingung, harus mulai dari mana? Apakah harus membatasi semua akses gadget? Atau justru membiarkan anak agar tidak ketinggalan zaman?

Jawaban yang tepat adalah menemukan keseimbangan. Inilah inti dari pendekatan parenting anak di era digital: menjaga batas, bukan melarang.

Mengapa Melarang Total Bukan Solusi?

Melarang anak sama sekali dari gadget atau internet bisa membuat mereka merasa dikekang dan kehilangan kepercayaan. Bahkan, tidak sedikit anak yang akhirnya diam-diam tetap mengakses teknologi tanpa sepengetahuan orang tua. Hal ini justru lebih berbahaya karena terjadi tanpa pengawasan.

Baca Juga: Mengalahkan Rasa Takut Gagal, Langkah Awal dalam Perjalanan Pengembangan Diri

Selain itu, anak juga butuh teknologi untuk hal-hal positif seperti:

  • Mengakses sumber belajar
  • Berlatih keterampilan digital
  • Mengekspresikan kreativitas
  • Berinteraksi dengan dunia luar

Karena itu, melarang bukan solusi utama. Yang dibutuhkan adalah kehadiran orang tua sebagai pendamping, bukan penghalang.

Strategi Efektif: Menjaga Batas dengan Pendekatan Positif

1. Bangun Komunikasi Terbuka Sejak Dini

Daripada memarahi anak karena main gadget terus, lebih baik ajak mereka ngobrol. Tanyakan aplikasi apa yang mereka suka, konten apa yang mereka tonton, dan kenapa mereka menyukainya. Dengan begitu, orang tua bisa lebih memahami dunia digital anak dan ikut terlibat secara aktif.

2. Terapkan Jadwal Penggunaan Gadget

Buat kesepakatan waktu bermain gadget dan waktu belajar atau berkegiatan lain. Misalnya, anak boleh bermain setelah menyelesaikan PR, atau maksimal 1–2 jam sehari. Pastikan jadwal ini disepakati bersama, bukan sekadar perintah sepihak.

3. Gunakan Fitur Parental Control

Banyak perangkat saat ini sudah dilengkapi dengan fitur kontrol orang tua. Orang tua bisa mengatur situs apa saja yang bisa diakses, batas waktu penggunaan, bahkan memantau aktivitas digital anak. Ini membantu menjaga keamanan anak tanpa perlu mengawasi secara langsung setiap saat.

Baca Juga: Cara Membuat Diagram Batang di Microsoft Excel dengan Cepat dan Menarik

4. Jadilah Role Model yang Baik

Anak belajar dari orang tua. Jika orang tua juga kecanduan gadget, bagaimana anak bisa belajar membatasi diri? Jadi, penting bagi orang tua untuk juga menunjukkan perilaku digital yang sehat, seperti meletakkan ponsel saat makan bersama atau saat sedang ngobrol.

5. Kenalkan Aktivitas Non-Digital yang Menyenangkan

Alihkan perhatian anak dari gadget dengan menawarkan alternatif menarik seperti bermain di luar rumah, membaca buku, membuat kerajinan tangan, atau olahraga bersama. Aktivitas ini membantu anak menyeimbangkan dunia digital dan nyata.

Manfaat Menjaga Batasan, Bukan Melarang

Pendekatan “Parenting Anak di Era Digital: Menjaga Batas, Bukan Melarang” membawa banyak manfaat:

  • Anak belajar mengelola waktu secara mandiri
  • Hubungan orang tua dan anak menjadi lebih terbuka dan hangat
  • Anak terbiasa bertanggung jawab atas pilihannya
  • Orang tua tetap bisa mengawasi tanpa harus mengontrol berlebihan

Dengan membimbing, bukan melarang, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu berpikir kritis, bijak dalam menggunakan teknologi, dan tetap menjaga nilai-nilai positif dalam dirinya.

Baca Juga: Perencanaan Keuangan Keluarga: Kunci Harmoni dan Stabilitas Finansial

Tips Praktis untuk Orang Tua Digital

  • Buat “zona bebas gadget” di rumah, misalnya di meja makan atau kamar tidur
  • Terapkan waktu offline setiap hari untuk seluruh anggota keluarga
  • Tonton atau main game bersama anak agar lebih terlibat
  • Ajarkan tentang jejak digital dan pentingnya privasi sejak dini
  • Libatkan anak dalam diskusi tentang risiko online (bullying, scam, dll)

Saatnya ubah cara kita memandang parenting di era digital. Alih-alih melarang, jadilah pendamping cerdas yang memahami dunia anak dan memberi batasan yang sehat.

Mulailah dengan langkah kecil: duduk bersama anak hari ini dan diskusikan bagaimana mereka menggunakan teknologi dan bagaimana kamu bisa terlibat tanpa mendominasi.

Ingat, Parenting Anak di Era Digital: Menjaga Batas, Bukan Melarang bukan hanya tentang mengatur waktu layar, tapi juga membangun hubungan yang kuat dan saling percaya di antara orang tua dan anak.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini