Lebih umum daripada tipe 1, diabetes melitus tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin). Faktor-faktor risiko termasuk obesitas, gaya hidup tidak sehat, dan riwayat keluarga. Penanganan diabetes tipe 2 melibatkan perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, olahraga, dan dalam beberapa kasus, obat-obatan atau insulin.
Gejala umum diabetes melitus termasuk haus berlebihan, sering buang air kecil, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, kelelahan, luka sulit sembuh, dan pandangan kabur.
Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan jantung, masalah ginjal, kerusakan saraf, masalah penglihatan, dan luka yang sulit sembuh yang dapat berujung pada amputasi.
Baca Juga: Cara Mudah Cek IMEI di HP Android
TBC
TBC adalah singkatan dari Tuberkulosis, yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Tuberkulosis dapat menyerang berbagai organ dalam tubuh, tetapi yang paling umum adalah paru-paru (Tuberkulosis Paru).
Meskipun paru-paru adalah organ yang paling sering terkena, tuberkulosis juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya, seperti kelenjar limfa, tulang, ginjal, otak, atau selaput tipis yang melapisi paru-paru dan bagian dalam dada (Tuberkulosis Ekstraparu).
Gejala tuberkulosis paru dapat mencakup batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, batuk berdahak atau berdarah, demam, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, lelah yang berlebihan, dan keringat malam.
Baca Juga: Persentase Agama di Indonesia dan Asal Usul Islam di Nusantara
Sirosis Hati
Sirosis adalah kondisi medis yang menggambarkan tahap akhir penyakit hati.