Penyebab Pemanasan Global dan Cara Pencegahannya

Yowan R
Jumat 28 Juli 2023, 22:34 WIB
Global waming (Sumber : pinterest.com)

Global waming (Sumber : pinterest.com)

Penyebab Pemanasan Global dan Cara Pencegahannya

Akhir-akhir ini sering kita rasakan cuaca yang tak menentu, terkadang panas menyengat namun tiba-tiba turun hujan dengan deras. Semua ini merupakan pertanda perubahan iklim yang terjadinya akibat pemanasan global (global warming).

Lalu, apa sih penyebab terjadinya pemanasan global dan bagaimana cara pencegahannya? Daripada penasaran, langsung saja simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Dikutip dari laman National Geographic, pemanasan global atau global warming ini merupakan peningkatan suhu udara yang ada di permukaan bumi dalam jangka panjang.

Sebagian ahli, mengatakan jika pemanasan global kini semakin memburuk secara signifikan akibat pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, serta gas alam. Hasil pembakaran tersebut menyebabkan ‘efek rumah kaca’.

Sebagai informasi, efek rumah kaca merupakan kondisi dimana hasil dari pembakaran bahan bakar fosil yang berupa gas, mencegah perginya suhu panas untuk meninggalkan atmosfer bumi. Suhu panas matahari yang enggan lepas ke angkasa ini menumpuk di atmosfer seiring dengan berjalannya waktu.

Menurut ilmuwan, sejumlah aktivitas manusia juga turut berkontribusi terhadap terjadinya pemanasan global dengan menambahkan gas rumah kaca dalam jumlah berlebihan ke atmosfer. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida menumpuk di atmosfer dan memerangkap panas yang biasanya akan keluar ke atmosfer.

Karena itu, untuk memperpanjang umur bumi kita harus mengetahui penyebab dan cara mencegah pemanasan global. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa penyebab terjadinya pemanasan global.

Penyebab pemanasan global

1. Efek rumah kaca

Penyebab pemanasan global secara umum adalah meningkatnya produksi gas rumah kaca. Semakin banyak gas rumah kaca, maka semakin banyak konsentrasi ozon (O3) yang bereaksi dengan gas rumah kaca tersebut.

Dampaknya konsentrasi O3 di stratosfer berkurang. Lubang ozon sebenarnya adalah istilah untuk menyatakan penurunan konsentrasi O3 di stratosfer. Adanya lubang O3 mengakibatkan radiasi ultraviolet dari matahari semakin besar intensitasnya memasuki bumi yang mengakibatkan suhu bumi naik,

2. Penggunaan bahan bakar bensin

Pemakaian bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya. Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan menimbulkan gas karbondioksida.

3. Sampah plastik

Penyebab terjadinya pemanasan global selanjutnya berasal dari hasil kegiatan manusia, yaitu tumpukan sampah plastik yang tak terkendali. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Menurut penelitian, plastik mengeluarkan gas metana dan etilen ketika terkena sinar matahari dan berakibat merusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim.

4. Penggunaan listrik yang boros

Boros listrik pun bisa menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Ada penguapan pada listrik yang terlalu sering digunakan. Upaya yang bisa dilakukan adalah lebih efisien menggunakan.

5. Polusi metana

Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Gas ini menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan. Gas metana berasal dari bahan-bahan organik, terutama terkait hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Cara mencegah pemanasan global

Setelah mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global, kamu pasti dapat memahami jika sebagian besar terjadinya pemanasan global ini disebabkan oleh kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari penggunaan bahan bakar fosil.

Untuk mencegah terjadinya pemanasan global ini, setidaknya kita dapat meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil dengan beralih ke pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, hingga air, yang mengeluarkan sedikit bahkan tidak ada emisi rumah kaca ke udara.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Berita Terkait Berita Terkini