Kenali Tanda, Penyebab dan Cara Mengatasi Baby Blues

Zahwa Elia Azzahra
Selasa 28 Maret 2023, 07:44 WIB
Ilustrasi baby blues

Ilustrasi baby blues

LABVIRAL.COM - Beberapa waktu lalu hebih berita ibu melempar bayi ke dalam sumur. Kasus tersebut sebenarnya cukup sering didengat bukan? Selain karena faktor depresi, kejadian ini diperkirakan karena sang ibu mengalami kondisi psikologis yang disebut baby blues.

Baby blues merupakan kondisi yang umum dirasakan oleh ibu sehabis melahirkan. Mengingat, menjadi ibu baru, hormon berubah, kurang tidur hingga kelelahan. Baby Blues syndrome  adalah  perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pasca-persalinan.

Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu. Baby blues dialami oleh 4 dari 5 orang tua baru atau sekitar 80 persen.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2023, Dapat Bantuan 4,2 juta!

Nah, simak berikut ulasan gejala, penyebab, dan cara mengatasi baby blues dihimpun dari berbagai sumber:

1. Tanda baby blues

Secara umum tanda baby blues ialah perubahan mood atau suasana hati yang menjadi cepat sedih atau lebih sensitif. Selain itu tanda lain baby blues antara lain:
- kelelahan yang membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri
- mudah tersinggung,hingga marah
- Sering merasa cemas, contoh : cemas tidak dapat mengurus anak, cemas ASI tak keluar dan lain sebagainya.
- Menangis secara tiba-tiba
- Kehilangan selera makan
- susah tidur
- Sulit berkonsentrasi

Baca Juga: 5 Cara Cepat Bersihkan Kerak dan Noda Kuning di Kamar Mandi

2. Penyebab baby blues

Kenapa banyak ibu yang melahirkan mengalami baby blues? Ada banyak penyebab ibu mengalaminya pasca melahirkan, di antaranya sebagai berikut:

- Perubahan hormon

Tubuh wanita setelah melahirkan baik normal maupun caesar akan mengalami banyak penyesuaian. Kadar hormon selama kehamilan dan setelah melahirkan pun akan berubah drastis.

- Stres

Kondisi stres dalam menyesuaikan peran barujuga dapat mempengaruhi baby blues syndrome. Memiliki bayi harus membuat seorang ibu menyesuaikan banyak hal. Hal ini sangatlah wajar wanita yang baru saja melahirkan membutuhkan banyak dukungan dari orang terdekat di masa transisi ini.

-Kurang tidur

Jam tidur bayi yang belum teratur membuat ibu baru juga harus menyesuaikan. Tak ayal faktor ini pun menjadi salah satu penyebab baby blues.

- Riwayat gangguan mental

Perempuan dengan riwayat gangguan mental seperti bipolar, dan gangguan kecemasan akan lebih beresiko mengalami baby blues.

Baca Juga: 5 Penyebab Mata Panda dan 3 Cara Menghilangkannya

3. Cara mengatasi baby blues

Baby blues biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring diri seorang ibu lebih stabil dan menerima peran barunya ini. Namun beberapa hal ini bisa kalian terapkan untuk mengatasi baby blues:

- Cukup tidur

Jika banyak begadang di malam hari, nggak ada salahnya kok mengganti waktu tidur di siang hari. Biasanya percayakan bayi untuk dijaga orang tertentu, suami maupun keluarga atau ART.

- Jangan memaksakan diri

Jangan mengerjakan hal berat dulu pasca melairkan. Apalagi kewalahan mengurus pekerjaan rumah tangga. Jangan sungkan untuk meminta bantuan keluarga.

- Jangan sungkan meminta bantuan

Intinya, pastikan tak sungkan meminta bantuan keluarga orangtua maupun orang kepercayaan untuk membantu mengurus bayi dan rumah. Ingat ya kesehatan mental itu penting.

Baca Juga: 7 Tips Atur Gaji untuk Fresh Graduate, Biar Awet sampai Bulan Depan

- Sempatkan untuk menghirup udara segar

Tak harus jalan-jalan, berkeliling di sekitar rumah sangat membantu mengatasi sedikit gejala baby blues.

- Konsumsi makanan yang bergizi

Gizi yang cukup dan bernutrisi akan membantu mengontrol mood menjadi lebih stabil

- Curhat dengan orang terdekat

Baca Juga: 7 Tips Merawat Koleksi Sepatu Kanvas, Biar Makin Awet

Jangan memendam lelah ataupun sedih sendirian. Curahkan apa yang kamu rasakan sebagai ibu baru pada suami, maupun orang terdekat agar beban pikiran kamu berkurang.

Baby blues dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi atau pengobatan. Namun, apabila gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah terasa memburuk, ibu mungkin menderita depresi pascamelahirkan (postpartum depression). Jika gejalanya tak hilang dalam waktu lama segera datangi ahli psikologi untuk berkonsultasi.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini