Sebagai tindak lanjut, warga dari Desa Ranuyoso dan Desa Klanting akan mendapat pelatihan mengolah limbah pelepah pisang menjadi produk bernilai jual.
Indah juga mengungkapkan bahwa Lumajang memiliki lebih dari 6.000 hektare lahan pisang, tersebar di berbagai kecamatan, termasuk wilayah Perhutani. “Hampir setiap rumah di Senduro punya pohon pisang. Potensi ini sangat besar,” katanya.
Ia menambahkan, upaya pemberdayaan ini sudah menunjukkan hasil. Salah satu anak KPM di Desa Ranuyoso telah lulus sarjana, dan empat lainnya akan menyusul tahun ini. “Kami optimistis makin banyak KPM yang naik kelas dan tidak lagi bergantung pada bansos,” pungkasnya. ***
Sumber: Kementerian Sosial