BNPB Gelar Simulasi Penanganan Gempa di Sulawesi Barat untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Daerah

Aryafdillahi HS
Senin 16 Juni 2025, 16:38 WIB
BNPB Gelar Simulasi Penanganan Gempa di Sulawesi Barat (Sumber : Dok. BNPB)

BNPB Gelar Simulasi Penanganan Gempa di Sulawesi Barat (Sumber : Dok. BNPB)

LABVIRAL.COMSulawesi Barat merupakan wilayah yang pernah diguncang gempa besar pada 2021. Mengantisipasi potensi kejadian serupa di masa mendatang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar simulasi penanganan bencana geologi pada Senin (16/6). Simulasi ini dilakukan dalam bentuk gladi ruang dan gladi pos komando yang melibatkan berbagai pihak terkait.

Melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB), BNPB mengangkat tema “Membangun Kesiapsiagaan Daerah melalui Komunikasi dan Sistem Koordinasi Tanggap Darurat dalam Menghadapi Ancaman Bencana.” Tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas pemerintah daerah dalam penanganan darurat, menguji efektivitas rencana kontinjensi dan prosedur operasional standar, memperkuat koordinasi antar instansi, serta merumuskan rekomendasi perbaikan kebijakan dan rencana kedaruratan ke depan.

Simulasi ini melibatkan unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat. Pelaksanaannya didasarkan pada hasil kajian risiko bencana serta pengalaman empiris dari gempa M6,2 yang mengguncang Sulbar pada 15 Januari 2021. Bencana tersebut menewaskan 105 orang dan menyebabkan kerugian lebih dari Rp200 miliar.

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan Pasca Armuzna

Sulawesi Barat diketahui berada di jalur sesar naik Mamuju, yang aktif secara tektonik dan berpotensi memicu gempa besar dengan dampak berantai seperti tsunami, tanah longsor, dan likuifaksi. Dalam simulasi kali ini, skenario yang digunakan adalah terjadinya gempa berkekuatan M7,5 di wilayah pesisir Majene dan Mamuju pada pagi hari, yang menyebabkan lebih dari 1.000 korban jiwa dan 200.000 warga mengungsi. Skenario ini digunakan untuk menguji kesiapan sistem respons dan koordinasi lintas sektor di tingkat provinsi dalam menghadapi bencana berskala besar.

Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Herdin Ismail, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen untuk membangun budaya sadar bencana dan memperkuat kesiapsiagaan daerah. Ia berharap melalui simulasi ini, seluruh pihak dapat memahami peran dan tanggung jawab masing-masing, serta mampu merespons bencana secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.

Dengan terselenggaranya simulasi ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berharap wilayahnya menjadi semakin tangguh dalam menghadapi ancaman gempa, dan masyarakat semakin siap menghadapi risiko bencana di masa depan.***

Sumber: BNPB

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Berita Terkait Berita Terkini