Banjir, Gerakan Tanah, dan Erupsi Gunung Lewotobi Warnai Penanganan Bencana 18 Juni 2025

Aryafdillahi HS
Kamis 19 Juni 2025, 10:31 WIB
Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air per 18 Juni 2025 (Sumber : Dok. BNPB)

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air per 18 Juni 2025 (Sumber : Dok. BNPB)

LABVIRAL.COM – Meski sudah memasuki musim kemarau, beberapa wilayah di Indonesia masih dilanda banjir, gerakan tanah, hingga letusan gunung. Informasi yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu, 18 Juni 2025, mencatat sejumlah peristiwa penting terkait perkembangan situasi bencana di berbagai daerah.

Di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, banjir melanda tiga desa di Kecamatan Bolano Lambunu pada Selasa (17/6) sore. Meskipun air sempat menggenangi jalan, situasi berangsur surut beberapa jam kemudian. Sebanyak 138 kepala keluarga (512 jiwa) terdampak, dengan 22 KK (152 jiwa) terpaksa mengungsi ke kantor desa terdekat. Dari sisi kerusakan, tercatat 104 rumah terdampak, satu rumah rusak berat, dan empat fasilitas umum ikut terdampak.

Situasi serupa terjadi di Kabupaten Serang, Banten, pada hari yang sama sekitar pukul 17.30 WIB. Ketinggian air sempat mencapai 40 cm dan menggenangi tiga desa di Kecamatan Baros dan Pulo Ampel. Total warga terdampak mencapai 104 KK (311 jiwa), meskipun seluruhnya memilih tetap tinggal di rumah masing-masing. Data kerugian mencakup 90 rumah, tiga fasilitas umum, dan 14 unit tempat usaha.

Baca Juga: BAZNAS RI Latih Pendamping Program Zakat untuk Cetak Kader Pemberdayaan yang Berintegritas

Di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Purwakarta, gerakan tanah yang terjadi sejak April lalu masih terus berlangsung. Hingga 17 Juni, tercatat 58 rumah rusak berat, tiga rusak sedang, delapan rusak ringan, serta satu rumah ibadah rusak berat dan satu akses jalan desa terputus. Lokasi kejadian berada di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, dan menyebabkan 47 KK (145 jiwa) mengungsi ke rumah kerabat serta 36 KK (111 jiwa) lainnya menempati kantor desa.

Sementara itu, Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan letusan hebat pada Selasa (17/6) sore. Kolom abu terpantau mencapai lebih dari 10 kilometer. Meski letusan terjadi di luar zona bahaya, hujan pasir dilaporkan terjadi di sejumlah desa seperti Boru, Hewa, dan Watobuku. Sebagian warga dari Desa Nurabelen mengungsi ke daerah Konga sebagai langkah antisipasi.

Dari Aceh, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga terjadi di Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Kejadian ini berlangsung pada Sabtu (14/6) malam dan berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan pada Selasa (17/6). Luas lahan yang terdampak mencapai 1,2 hektar.

Baca Juga: BWI Perkuat Tata Kelola Wakaf Nasional Lewat Pembinaan Kelembagaan Daerah

Menanggapi rangkaian kejadian ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siaga menghadapi berbagai potensi bencana. Khususnya untuk karhutla, beberapa daerah seperti Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, dan NTT dinilai memiliki lapisan tanah atas yang mudah hingga sangat mudah terbakar.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini