"Perseteruan hari ini bukan hanya antarsenjata, tapi antarideologi dan kekuatan ekonomi. Maka kita perlu menyiapkan SDM unggul, bukan hanya ahli agama, tapi juga tenaga medis, ahli fisika, dan lainnya. Diplomasi kita ke depan harus berbasis kolaborasi lintas sektor dan lintas bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim dari MUI menegaskan pentingnya posisi Indonesia dalam mendorong kemerdekaan Palestina melalui pendekatan diplomasi.
Ia mengatakan bahwa Indonesia mendorong diselenggarakannya konferensi internasional untuk penyelesaian komprehensif isu Palestina, serta mendorong negara-negara OKI dan ASEAN agar memutus hubungan diplomatik dengan Israel serta membekukan keanggotaannya di PBB.
“Perlu penguatan diplomasi media agar narasi perjuangan Palestina terus digaungkan di tingkat nasional maupun internasional. Ini adalah komitmen keimanan dan amal yang harus terus dijaga dan ditingkatkan oleh seluruh umat Islam,” ucapnya.***